Desa Allakuang menghadapi tantangan terkait masalah gizi dan stunting di kalangan balita. Peran Posyandu menjadi sangat penting dalam memantau dan meningkatkan status gizi anak di masyarakat. Posyandu memiliki peran krusial dalam melakukan deteksi dini masalah gizi serta memberikan edukasi dan intervensi yang diperlukan kepada masyarakat. Tim menemukan dua masalah utama setelah melakukan observasi yakni pertama minimnya pengetahuan kader posyandu tentang masalah gizi pada balita. Kedua, mitra tidak memiliki peralatan pengukuran gizi saat kunjungan rumah. Tujuan dari kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang masalah gizi balita dan meningkatkan keterampilan dalam penggunaan peralatan antropometri serta pengadaan peralatan antropometri portabel.Metode yang digunakan adalah Penyuluhan dan diskusi interaktif disertai proses tanya jawab. Selain itu mitra juga dikenalkan dengan alat ukur antropometri portable dan dibagikan set alat ukur tersebut untuk menunjang kegiatan kader dalam melakukan skrining gizi. Kegiatan ini diikuti oleh 10 kader. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan melalui pre-post test berupa kuesioner yang dibagikan diawal dan diakhir penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan sebesar 29%. Kesimpulannya, kegiatan edukasi ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader posyandu. Saran untuk kegiatan Pengabdian selanjutnya, Sebaiknya mengadakan sesi pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam penggunaan alat antropometri portabel dan pengadaan modul edukasi gizi
Copyrights © 2024