JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
Vol 6, No 1 (2013)

MISMATCH TRACER STUDY DAN DESAIN SILABUS

Edy Subali (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Jun 2013

Abstract

Mismatch dipicu oleh kurang adanya komunikasi antara dunia industri, pasar kerja dengan dunia pendidikan. Dunia pendidikan belum responsif atau cenderung terlambat menyikapi perkembangan industri dan dinamika pasar kerja. Upaya penyelesaian problem penyelarasan antara keduanya selama ini masih bersifat parsial dan sporadis. Kualitas kompetensi pekerja belum memenuhi kebutuhan industri dan pasar kerja; tingkat produktivitas kerja masih rendah;   penciptaan usaha baru dan mandiri sebagai wujud kemampuan berwirausaha belum optimal. Mismatch adalah masalah kurang  “berjodoh” antara dunia pendidikan dengan dunia industri/dunia kerja. Indikatornya adalah pengangguran. Pengangguran sarjana merupakan fenomena kasat mata yang masih banyak dibicarakan daripada diselesaikan. Dunia pendidikan sebagai penanggung jawab dalam pengelolaannya mendapatkan tantangan serius untuk mengatasinya. Dengan informasi dari tracer study maka rancangan kurikulum dan silabus akan mendapatkan masukan yang tepat dan akurat. Dengan dasar  pijakan hasil tracer study tersebut maka paling sedikit dapat menginspirasi pengembangan desain kurikulum dan silabus dalam tiga hal, yaitu: (1) kompetensi apa dan dengan standar minimal seberapa yang diperlukan dunia industri sehingga SDM lulusan dengan kompetensi tersebut dapat memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, bukan saja dalam skala lokal dan nasional tetapi sekaligus dalam skala dunia/global, (2) dengan jelasnya kompetensi yang diperlukan tersebut (apa kompetensi yang dibutuhkan dan seberapa standar minimalnya dari tracer study) maka dapat diketahui pula tentang pendekatan, metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang harus dilakukan untuk mengasah dan membentuk kompetensi tersebut, (3) dengan jelasnya kompetensi yang diperlukan tersebut (apa dan seberapa standar minimalnya dari tracer study) maka dapat diketahui pula tentang apa saja yang perlu dievaluasi (kognisi, afeksi dan psikomotorik) dan bagaimana caranya untuk mengevaluasi atau mengukur bahwa standar kompetensi dan kompetensi dasar sudah dimiliki oleh peserta didik.

Copyrights © 2013