Kurikulum menjadi faktor penting dalam proses pembeblajaran di dunia pendidikan. Awal tahun 2020, Indonesia sedang dilanda krisis pandemi yang juga berdampak pada pendidikan. Kondisi ini menggeser kegiatan belajar mengajar semula tatap muka menjadi pembelajaran daring. Untuk mengatasi menurunnya prestasi akademik yang disebabkan oleh pandemi, rencana pemerintah ialah dengan merancang kurikulum yang baru adalah kurikulum Merdeka. selama penerapan kurikulum Merdeka mendapati masalah yang ditemui oleh guru. Guru mengalami kendala dalam penerapan kurikulum yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk megungkap persepsi guru dan siswa dalam pembelajaran Sejarah yang menggunakan kurikulum Merdeka belajar di SMA Negeri 1 Jiwan. Metode penelitian ini memakai metode kualitatif pada pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data berbentuk observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut hasil penelitian, 1) pelaksanaan kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Jiwan sudah diimplementasikan semenjak 2 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2022, 2) persepsi guru terhadap kurikulum Merdeka dipengaruhi oleh faktor pengetahuan guru yang luas, sehingga mempengaruhi persepsinya terhadap kurikulum Merdeka, 2) persepsi siswa terhadap kurikulum Merdeka juga dipengaruhi oleh pengalaman siswa selama menerapkan kurikulum merdeka. Siswa merasa dengan adanya kurikulum Merdeka sangat membantu dalam proses pembelajaran, 3) perbedaan persepsi guru dan siswa kepada kurikulum Merdeka menjadi hal yang wajar dan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru dan siswa terhadap kurikulum Merdeka sangat beragam dan menganggap bahwa kurikulum Merdeka sangat membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran.
Copyrights © 2024