Sari Pediatri
Vol 15, No 1 (2013)

Profil Darah Tepi pada Anak dengan Infeksi Dengue

Citra Raditha (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Alan Roland Tumbelaka (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Irawan Mangunatmadja (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Taralan Tambunan (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Najib Advani (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Rosalina Roeslani (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta)



Article Info

Publish Date
16 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Infeksi dengue merupakan infeksi Arbovirus tersering pada manusia. Insiden global dari infeksi ini telah meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Perjalanan penyakit sulit diperkirakan, dan derajat penyakit bervariasi mulai dari yang bersifat asimtomatik sampai dengan syok.Tujuan. Mengetahui hubungan antara kombinasi parameter darah tepi dengan derajat infeksi dengue pada saat time of fever defervescence.Metode. Penelitian deskriptif analitik pada anak sepsis umur 1-18 tahun yang dirawat di Departemen. Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, RS Fatmawati, dan RS Harapan Kita. Penelitian dilakukan dari November 2010 – April 2011. Pemeriksaan darah tepi berupa trombosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit, dan limfosit plasma biru dilakukan secara berkala tiap hari, dan pemeriksaan serologi hari ke-5 demam pada setiap subjek. Selanjutnya dilakukan analisis hubungan kombinasi parameter darah tepi dengan derajat infeksi dengue pada saat time of fever defervescence.Hasil. Terdapat 100 subyek penelitian, terdiri dari 50 DD, 30 DBD derajat I dan II, dan 20 SSD antara bulan November 2010-April 2011. Pada demam hari ke-3, terjadi penurunan jumlah trombosit, leukosit, serta peningkatan nilai hemoglobin, dan hematokrit. Jumlah limfosit plasma biru mengalami peningkatan sejak awal demam. Analisis diskriminan menemukan persamaan antara kombinasi trombosit, hematokrit, leukosit dengan derajat berat infeksi dengue pada saat time of fever defervescence yaitu y= -6,089 - 0,020 x trombosit (dalam 103) + 0,152 x hematokrit + 0,22 x leukosit (dalam 103). Prediksi diagnosis DD jika memiliki nilai diskriminasi -3,06047 hingga -0,20671, DBD derajat I-II jika nilai diskriminasi -0,25809 hingga 0,78855, dan SSD jika nilai diskriminasi 0,45226 hingga 2,80560.Kesimpulan. Penelitian ini menemukan hubungan antara kombinasi trombosit, hematokrit, leukosit dengan derajat berat infeksi dengue pada saat time of fever defervescence.

Copyrights © 2013