Sari Pediatri
Vol 7, No 3 (2005)

Fungsi Sistolik dan Diastolik Ventrikel Kiri pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut Pasca Terapi Daunorubisin

Mahrus A Rahman (Divisi Kardiologi Lab / SMF. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKTDC UNAIR RS Dr. Soetomo.)



Article Info

Publish Date
05 Dec 2016

Abstract

Latar belakang. Pengobatan utama limfomia limfoblastik akut (LLA) adalah kemoterapi.Sitostatik yang paling sering memberikan efek samping pada sistem kardiovaskuler adalahgolongan antrasiklin yaitu doksorubisin dan daunorubisin. Tanda awal kardiomiopatikarena antrasiklin adalah gangguan fungsi diastolik. Adanya gangguan fungsi ventrikeldapat dibuktikan dengan metode radionuklid dan ekokardiografi Doppler.Tujuan penelitian. Memperoleh data fungsi diastolik dan sistolik ventrikel kiri, dimensiventrikel kiri, dan status gizi pada anak dengan LLA pasca terapi daunorubisin.Metode. Penelitian cross sectional meneliti fungsi diastolik dan sistolik ventrikel kiripada 19 anak LLA pasca terapi daunorubisin. Sebagai kontrol penelitian 21 anak LLAtanpa terapi daunorubisin dan 18 anak sehat. Pemeriksaan fungsi dan dimensi ventrikelkiri dilakukan dengan pemeriksaan ekokardiografi 2D, M mode dan Doppler. Analisisstatistik hasil penelitian dilakukan dengan mempergunakan uji ANOVA dan Chi-square.Hasil. Terdapat 12 dari 19 anak pada kelompok studi dan 5 dari 21 anak pada kelompokkontrol LLA yang mengalami gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri dengan pola penurunanrelaksasi. Pola penurunan relaksasi terdapat pada kardiomiopati hipertrofi maupunkardiomiopati dilatasi, hipertrofi ventrikel kiri karena berbagai sebab, penyakit jantungiskemik, preload yang menurun, dan afterload yang meningkat. Pada kelompok kontrolLLA juga sudah terdapat gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri. Disamping daunorubisinterdapat faktor lain yang mempengaruhi fungsi diastolik ventrikel kiri, penyakitnya sendiridan obat-obat lain. Gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri hanya didapatkan pada 1 anakkelompok studi. Hal ini disebabkan oleh dosis kumulatif daunorubisin yang masih relatifrendah dan follow up yang masih pendek. Tidak terdapat perubahan dimensi ventrikel kiripada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol; belum terjadi kardiomiopati yangberhubungan dengan dosis kumulatif yang tinggi dan penggunaan yang lama untuktimbulnya manifestasi klinis. Pada kelompok studi tidak didapatkan perbedaan yang bermaknaantara gizi dengan timbulnya gangguan fungsi diastolik.Kesimpulan. Pada anak dengan penyakit leukemia limfoblastik akut pasca terapidaunorubisin dosis kumulatif 120 mg/m2 telah mengalami gangguan fungsi diastolikventrikel kiri, sedangkan fungsi sistolik tidak terganggu. Dimensi ventrikel kiri tidakmengalami perubahan. Tidak terdapat perbedaan status gizi pada anak dengan fungsidiastolik ventrikel kiri terganggu.

Copyrights © 2005