Sari Pediatri
Vol 16, No 4 (2014)

Retinol Binding Protein dan Luaran Pascabedah

Sri Martuti (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret /RSUD Dr. Moewardi, Surakarta,)
Antonius Pudjiadi (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Abdul Latief (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Yusrina Istanti (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Semarang)
Pudjiastuti Pudjiastuti (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret /RSUD Dr. Moewardi, Surakarta)
Moh. Supriatna (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Semarang)



Article Info

Publish Date
09 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Malnutrisi sering ditemukan pada pascabedah dan berhubungan dengan luaran yang tidakbaik, seperti sepsis atau infeksi luka operasi. Retinol binding protein (RBP) merupakan parameter biokimiayang cukup reliabel untuk menilai malnutrisi.Tujuan. Mengetahui pengaruh malnutrisi berdasarkan penurunan RBP terhadap luaran pasienpascabedahMetode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU Anak tiga rumah sakit yakni RS CiptoMangunkusumo, RSUP Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Moewardi. Dilakukan pengukuran RBP, kortisol,CRP pada hari pertama dan kelima pascabedah. Luaran infeksi dinilai berdasarkan skor ASEPSIS. Analisisbivariat dilakukan terhadap beberapa faktor risiko dengan kejadian infeksi luka operasi dan sepsis. Analisisdata menggunakan program SPSS versi 17.00.Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, 39 subjek memenuhi kriteria inklusi, tetapi 4 tidak melanjutkanpenelitian. Penurunan kadar RBP hari kelima pascabedah 34,3% kasus. Penurunan RBP, CRP, usia <1tahun, dan skor ASA 􀁴3 berisiko mendapatkan infeksi luka operasi berturut-turut 4,4; 3,3;1,2; dan 1,3 kalidengan nilai p>0,05 dan 95% IK masing-masing (0,35-54,4; 0,3 – 40,8;0,1-15,8; dan 0,97-1,6). Faktorlain-status nutrisi prabedah, lama pembedahan, kategori luka operasi dan kortisol-juga didapatkan hasilyang tidak signifikan. Penelitian ini tidak mendapatkan luaran sepsis.Kesimpulan. Terdapat risiko terjadi infeksi luka operasi 4,4 kali apabila kadar RBP menurun, 3,3 kaliapabila CRP meningkat, 1,2 kali apabila usia <1 tahun, dan 1,3 kali apabila skor ASA 􀁴3, tetapi secarastatistik tidak ada perbedaan bermakna.

Copyrights © 2014