Jurnal Kimia dan Kemasan
Vol. 36 No. 1 April 2014

Identifikasi Fasa Dan Sifat Magnetik Nanopartikel Besi Oksida Teriradiasi

Yusuf, Saeful ( Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15340)
Sarwanto, Yosef ( Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15340)
Z.L., Wildan ( Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju, Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15340)



Article Info

Publish Date
15 Apr 2014

Abstract

Makalah ini membahas tentang perubahan fasa nanopartikel magnetik oksida besi setelah mengalami iradiasi dalam reaktor nuklir. Perubahan fasa dianalisis dalam kaitannya dengan perubahan sifat magnetik yang terjadi. Nanopartikel yang digunakan merupakan hasil proses ko-presipitasi baik dalam bentuk oksida besi murni (OB) maupun yang permukaannya telah dimodifikasi dengan asam nitrat, asam sitrat maupun asam oleat dan membentuk sistem ferrofluid (FF). Nanopartikel awal ini telah dianalisis memiliki fasa gabungan magnetit/maghemit (Fe3O4/γ-Fe2O3). Proses iradiasi dilakukan di Reaktor Serba Guna GAS-BATAN pada fasilitas sistem rabbit dengan fluks neutron sekitar ± 1x1013ncm-2detik-1, selama 5 menit, 10 menit dan 30 menit. Nanopartikel besi oksida hasil iradiasi dikarakterisasi dengan Difraktometer Sinar-X untuk mendapatkan data tentang perubahan fasa dari nanopartikel. Sifat magnetik dianalisis dari kurva histeresis hasil pengukuran dengan Vibrating Sample Magnetometer. Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa iradiasi mengakibatkan terjadinya perubahan sebagian fasa besi oksida dari fasa magnetit/maghemit menjadi fasa hematit dengan hasil akhir penurunan sifat magnetik nanopartikel. Nano partikel besi oksida yang dilapisi penstabil asam nitrat atau asam sitrat memiliki ketahanan iradiasi yang lebih baik dibandingkan besi oksida yang dilapisi asam oleat. 

Copyrights © 2014