JURNAL WALENNAE
Vol 10 No 2 (2008)

BENTUK DAN PERANAN BUDAYA MEGALITIK PADA BEBERAPA SITUS DI KABUPATEN BANTAENG

Akin Duli (Balai Arkeologi Sulawesi Selatan)



Article Info

Publish Date
30 Nov -0001

Abstract

Tradisi pendirian bangunan meglitik selalu berdasarkan pada kepercayaan antara yang hidup dan yang mati. Bngunan ini kemudian menjadi medium penghormatan sekaligus lambing si-mati. Konsepsi pemujaan nenek moyang melahirkan tata carayang menjaga tingkah laku masyarakat di dunia fana. Berdasarkan hasil penelitian diberbagai daerah di Indonesia dapat diketahui bentuk peninggalan megalitik. Sulawesi selatan penelitian tentang kebudayaan megalitik baru dilakukan sejak tahun 1990-an, termasuk di Kabupaten Bantaeng yang telah dilakukan beberapa penelitian awal terhadap budaya megalitik. Tujuan dari penulisan ini, yaitu menggambarkan bentuk dan peranan budaya megalitik di Kabupaten Bantaeng. Metode yang dilakukan berupa pengumpulan data dan klasifikasi data yang diakdiri dengan interpretasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa bentuk dan makna tradisi megalitik di Bantaeng, tentang kepercayaan dan kosmologis yang disebut Patuntung, ajaran kepercayaan tersebut mengenai konsep kepercayaan terhadap alam kehidupan setelah mati. Konsep kepercayaan tersebut kemudian diimplementasikan dalam upacara penyembahan arwah leluhur. Letak pekuburan selalu dekat dari pemukiman yang menunjukkan bahwa kubur merupakan salah satu unsur dari suatu pola permukiman.

Copyrights © 2008






Journal Info

Abbrev

walennae

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Walennae’s name was taken from the oldest river, archaeologically, which had flowed most of ancient life even today in South Sulawesi. Walennae Journal is published by Balai Arkeologi Sulawesi Selatan as a way of publication and information on research results in the archaeology and related ...