The regulation of Minister of Home Affairs Number 33 of 2006 about general directive of disaster mitigation is stating that one of important things to do in disaster mitigation is providing information and hazard map for all kind of disasters. This study mapped the inundation in Medan City from Babura River by integrating hydraulic model which simulated flood with Hydrologic Engineering Centre-River Analysis System (HEC-RAS) and then doing spatial analysist in Geographic Information System (GIS). Simulations were performed for events with return period of 10, 25, 50 and 100 years. The results indicated that the potential areas of inundation occurred in 13 Kelurahan of Medan City with 6 evacuation centers and 15 evacuation routes.Keywords: Babura, flood, GIS, HEC-RAS, mitigation.Abstrak-Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2006 tentang pedoman umum mitigasi bencana menyebutkan bahwa salah satu hal penting dalam mitigasi bencana yaitu tersedianya informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana. Penelitian ini memetakan daerah genangan banjir di Kota Medan akibat meluapnya Sungai Babura dengan mengintegrasikan model hidrolika yangmensimulasikan banjir menggunakan program Hydrologic Engineering Centre- River Analysis System (HEC-RAS) dan kemudian memetakannya dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Peta yang dibuat yaitu kondisi genangan banjir dengan debit rancangan 10, 25, 50, dan 100 tahun. Dari hasil analisis dapatdiketahui bahwa terdapat 13 kelurahan di Kota Medan yang berpotensi tergenang banjir. Dari peta genangan banjir juga dapat diperoleh 6 titik evakuasi yang memenuhi syarat dan jalur evakuasi menuju titik-titik tersebut terdiri dari 15 jalur alternatif.Kata kunci: Babura, banjir, mitigasi, HEC-RAS, SIG.
Copyrights © 2017