Majalah Geografi Indonesia
Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia

Strategi untuk Mengatasi Permasalahan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Alia Fajarwati (Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.)
Eva Latifah Puspita Sari (Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Nirania Galuh Putrie Soewarno (Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
21 Apr 2017

Abstract

Di Indonesia, dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan, Dinas Sosial mengelompokkan penduduk yang menjadi target, yaitu kelompok penduduk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Menurut Dinas Sosial, setidaknya terdapat 22 definisi operasional dan karakteristik dari masing-masing jenis PMKS, salah satunya adalah Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).  Metode deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif digunakan dalam studi ini. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah  deskriptif baik dengan pendekatan  kualitatif maupuan pendekatan kuantitatif.  Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Temanggung.  Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran.  Metode sensus digunakan dalam studi ini, yaitu dengan mewawancarai seluruh WRSE yang ada di Desa Tepusen.  Hasil studi menunujukkan: 1) jumlah WRSE terbesar di Kabupaten Temanggung menurut data statistik adalah di Kecamatan Temanggung yaitu sebanyak 691 WRSE dan terkecil di Kecamatan Bulu yaitu sebayak 22 WRSE; 2) faktor-faktor yang menyebabkan wanita menjadi WRSE di desa ini adalah perceraian/kematian suami, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan dengan gaji rendah; 3) upaya-upaya yang telah dilakukan Dinsos untuk mengatasi WRSE yaitu dana ternak, pelatihan pembuatan kue dan pelatihan sulam pita; 4) faktor-faktor penghambat dalam upaya pengentasan WRSE adalah terbatasnya waktu senggang, tingkat pendidikan rendah, usia, jumlah tanggungan, terbatasnya akses finansial; dan 5) strategi yang dapat direkomendasikan untuk mengentaskan WRSE dari kemiskinan: akses ke pendidikan formal, pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas, bantuan dana untuk penghidupan dan anak-anak WRSE, membuka akses pada keuangan mikro, pendampingan spiritual/psikologis, memperkuat jaringan pendukung WRSE dan pelibatan WRSE dalam perencanaan maupun program pengentasan kemiskinan. In Indonesia, as an effort to a poverty alleviation, Department of Social Welfare in Indonesia has a program with the target groups such as ‘Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)- The Social Welfare Problems People’.  There are at least 22 operational definitions and characteristic from each category of PMKS.  One of group of women who included in this group is ‘Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)- Economic Social Prone Women-group.  This study uses descriptive method, both with quantitative and  qualitative approach. The research location is in the District of Temanggung. The field survey was conducted in Tepusen Village, Kaloran District. Census method used in this study, which by interviewing the entire WRSE in the Tepusen Village. The study results show: 1) factors that cause women to be WRSE in this village is divorcement or the husband’s death, low education level, low-salary occuption; 2) the efforts that have been made to overcome WRSE’s poverty by Dinsos namely livestock funds, cullinary training and training of stitching ribbon; 3) the factors inhibiting reduction WRSE is limited leisure time, low education level, age, number of dependents, limited access to finance; and 4) strategies can be recommended to alleviate WRSE of poverty are opening access to formal education, holding trainings to improve capability, funding for WRSE’s livelihood and WRSE’s children, opening access to microfinance, mentoring WRSE’s spiritual / psychological, strengthening the WRSE’s supporters network and involving WRSE in WRSE’s poverty alleviation planning or program.

Copyrights © 2017