Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN

ANALISIS PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH TENGKAWANG SELAMA PENGERINGAN

Asep Rohandi (Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry)
Nurin Widyani (Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan)



Article Info

Publish Date
01 Feb 2011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek fisiologi dan biokimia kemunduran (penurunan viabilitas) benih tengkawang (S. stenoptera) selama proses pengeringan. Berdasarkan kadar air awal benih (46,06%), target penurunan kadar air (TKA) dalam proses pengeringan adalah 45%, 40%, 35%, 25%, 15% dan 8%. Rancangan yang digunakan merupakan RancanganAcak Lengkap dengan satu faktor yaitu pengeringan. Setiap perlakuan terdiri dari 25 satuan percobaan yang diulang 3 kali. Parameter fisiologi yang diamati meliputi daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan nilai perkecambahan sedangkan parameter biokimia meliputi kandungan pati, lemak, protein dan daya hantar listrik. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa viabilitas benih semakin menurun sejalan dengan penurunan kadar air benih. Viabilitas maksimum dicapai pada benih segar (KA: 46,06%) dengan daya berkecambah 85,33%, kecepatan tumbuh 2,65% per etmal dan nilai perkecambahan 0,43. Kandungan biokimia (lemak, pati, dan daya hantar listik) benih S. stenoptera cenderung mengalami peningkatan, sedangkan protein cenderung mengalami penurunan dengan semakin menurunnya tingkat kadar air benih. Kadar air kritis benih S. stenoptera diduga terjadi pada target kadar air (TKA) 15%, karena pada TKA 8% benih sudah tidak mampu berkecambah (DB : 0%). Berdasarkan parameter fisiologi dan biokimia, benih S. stenoptera dapat dikategorikan ke dalam kelompok benih rekalsitran.

Copyrights © 2011