Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 10, No 2 (2016): DESEMBER 2016

PRASEJARAH INDONESIA DALAM KONTEKS PERKEMBANGAN PRASEJARAH ASIA TENGGARA: KAJIAN ARKEOLOGI POS-PROSESUAL PERSPEKTIF STRUKTURALISME LÉVI-STRAUSS

Blasius Suprapta (UM)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2016

Abstract

Abstrak. Arkeologi pos-prosesual dengan perspektif strukturalisme Levi-Strauss membantu para arkeolog prasejarah untuk menjelaskan kedudukan dan peran penting Prasejarah Indonesia dalam perkembangan Prasejarah Asia Tenggara. Sudah seharusnya para arkeolog serta sejarawan melihat prasejarah bukan dari teknologi manusianya tetapi dari manusianya itu sendiri. Dengan adanya transformasi kebudayaan akan terlihat bahwa fase-fase kebudayaan masa prasejarah sesuai dengan tingkat kognisi perkembangan zamannya. Hal ini dimaknai bahwa kedudukan masyarakat Prasejarah Indonesia dalam konteks kawasan regional selalu terbuka dengan fase perkembangan budaya baru dan mentransformasikannya ke dalam kehidupan setempat, sehingga masyarakat prasejarah Indonesia dapat disejajarkan dengan kognisi manusia masa sekarang. Di sinilah posisi humanitas masyarakat prasejarah Indonesia dalam konteks perkembangan budaya Prasejarah Asia Tenggara, sehingga dapat dijadikan pijakan tentang strategi pengembangan kebudayaan di masa datang. Kata-kata kunci: prasejarah, Asia Tenggara, arkeologi, strukturalisme, Levi-StraussAbstract. Post-processual archaeology and the structural perspective of Levi-Strauss could help prehistorian to explain the position and the role of Indonesian pre-history in the wave of Southeast Asian Prehistory. Pre-historians and historians should look prehistory at an anthropological level of analysis. The cultural transformation will show that the prehistoric-cultural phases appropriate with the cognitive level of the spirit of age. This will be interpreted that the position of Indonesian prehistoric society in the context of regional area is open-minded people. They will receive the foreign culture and transform it into the habitual life, therefore the prehistoric society could be equalized with the cognitive man at present. This humanistic position could be a base of cultural development strategy in the future.    Keywords: pre-history, Southeast Asia, Archaeology, structuralism, Levi-Strauss

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

JSB

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Terbit dua kali dalam satu volume yaitu Juni dan Desember; ISSN 1979-9993 berisi tulisan ilmiah tentang sejarah, budaya dan hubungannya dengan pengajaran, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun asing. Tulisan yang dimuat berupa analisis, kajian dan aplikasi; hasil penelitian, dan pembahasan ...