Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 10, No 2 (2016): DESEMBER 2016

BUDAYA KERATON PADA BABAD TANAH JAWI DALAM PERSPEKTIF PEDAGOGI KRITIS

Muhammad Iqbal Bisyarda (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2016

Abstract

Abstrak. Realitas sejarah menunjukkan bahwa dari beberapa versi penulisan Babad Tanah Jawi sangat dipengaruhi oleh kondisi ekspresi psikis para pujangga. Bagi keluarga kraton, para pujangga istana memiliki kewajiban untuk ngawulo pada gusti atau rajanya. Menurut ideologi Jawa, berbakti pada raja sama artinya berbakti pada Tuhan. Masyarakat Jawa berpandangan bahwa raja adalah jelmaan Tuhan (pusat mikrokosmos) di muka bumi ini. Oleh karena itu dalam perspektif critical pedagogy sastra Babad Tanah Jawi yang dibuat oleh pujangga istana tidak lain adalah sebagai wujud legitimasi serta dominasi kekuasaan raja pada kawulanya. Tujuan penelitian ini adalah memahami Babad Tanah Jawi dalam tinjauan critical pedagogy. Metode penelitian yang dipakai adalah metode sejarah dengan pendekatan multidimensional. Penelitian ini menemukan bahwa Babad Tanah Jawi menunjukkan sisi dominasi budaya kraton dengan memaparkan genealogi keluarga kraton yang penuh dengan cerita mitologi, magis dan penuh kesakralan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang terdapat dalam Babad Tanah Jawi tidak lain hanyalah representasi dari legitimasi kekuasaan dan budaya keraton. Selain itu, Babad Tanah Jawi juga menunjukkan upaya imperiumisasi budaya kerajaan dan mengembalikan sistem kelas atau kasta pra-Islam.Kata-kata kunci: cultural empire, Babad Tanah Jawi, Critical PedagogyAbstract. Historical reality shows that some versions of the writing of Babad Tanah Jawi is strongly influenced by the expression of the psychic condition of the literary writer-poet. For the royal family, the poet has an obligation to work under the king. According to the Javanese ideology, devotion to the king is tantamount devoted to the God. The Javanese believe that the King is an incarnation of the Lord (center microcosm) in the face of this earth. Therefore, in the perspective of critical pedagogy literature Babad Tanah Jawi made by none other than the poet's palace as a form affirming the legitimacy and dominance of royal power in its kawula. The purpose of this study was to understand the Babad Tanah Jawi in reviews critical pedagogy. The research method used is the historical method with a multidimensional approach. This study found that Babad Tanah Jawi represents the cultural dominance by tracing the genealogy of the royal family filled with mythology, magical and full of sanctity. Therefore, the knowledge contained in Babad Tanah Jawi are nothing but representations of the legitimacy of a genealogy tool breeds royal family. Moreover, Babad Tanah Jawi also demonstrates the efforts of imperializing the empire culture and of forming back the class or caste system of pre-Islamic society.Keywords: cultural empire, Babad Tanah Jawi, ritical pedagogy

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

JSB

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Terbit dua kali dalam satu volume yaitu Juni dan Desember; ISSN 1979-9993 berisi tulisan ilmiah tentang sejarah, budaya dan hubungannya dengan pengajaran, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun asing. Tulisan yang dimuat berupa analisis, kajian dan aplikasi; hasil penelitian, dan pembahasan ...