Teknisia
Vol. XXI, No. 1, Mei 2016

PENGARUH KONDISI EKSTRIM TERHADAP STABILITAS INTERNAL DINDING PENAHAN TANAH ( STUDI KASUS PADA JALAN NASIONAL III YOGYAKARTA-WONOSARI KM 17, STA 00+060)

Muhammad Rifqi Abdurrozak (Universitas Islam Indonesia)
Novi Agung Wibowo (Universitas Islam Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2017

Abstract

Ruas jalan Yogyakarta-Wonosari tepatnya di daerah perbukitan telah terjadi penunurunan subgrade jalan sekitar 7-9 cm, penurunan tersebut dapat dilihat dari perbedaan tinggi dengan badan jalan disebelahnya. Jenis tanah padaada lokasi penelitian adalah berupa lempung, lanau dan pada tanah keras berupa batuan cadas sehingga mengakibatkan tanah tersebut labil dan tidak terlalu kuat untuk menahan air hujan.Pada kondisi jenis tanah diatas maka apabila kemasukan air, tanah menjadi labil dan terjadi perlemahan, sehingga dengan adanya beban dinamis diatas lapisan tersebut akan mengakibatkan terjadi konsolidasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan muka jalan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi ekstrim (muka air makimum dan beban gempa) terhadap stabilitas lereng secara keseluruhan maupun stabilitas internal dinding penahan tanah menggunakan plaxis 8.2, dengan memodelkan lereng dengan beban-beban normal maupun ekstrim. Hal ini untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada dinding penahan tanah ketika menerima beban dan pada kondisi ekstrim lereng, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan akan diperoleh gambaran kondisi stabilitas.Hasil analisis menggunakan program Plaxis menunjukkan bahwa lereng berada pada kondisi yang kurang, baik pada kondisi muka air normal maupun pada muka air ekstrim maksimum. Pada kondisi muka air normal, faktor aman lereng secara keseluruhan yakni sebesar 1,153 (tanpa beban gempa) dan 1,145 (dengan beban gempa). Pada kondisi muka air maksimum, faktor aman lereng secara keseluruhan yakni sebesar 1,105 (tanpa beban gempa) dan 1,101 (dengan beban gempa). Hasil analisis stabilitas internal dinding penahan tanah menunjukkan kondisi dinding penahan tanah masih dalam kriteria aman. Pada potongan A-A’, pada kondisi muka air normal menunjukkan pengaruh gempa akan menambah tegangan desak secara keseluruhan, yang juga mengakibatkan tegangan tarik yang terjadi sebelumnya menjadi tereduksi hingga beralih menjadi tegangan desak, sedangkan pada kondisi muka air maksimum beban gempa memberikan pengaruh pada potongan tersebut yakni mengurangi tegangan desak yang terjadi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa beban gempa memberikan pengaruh yang bisa dikatakan tidak teratur pada tegangan internal dinding penahan tanah. Hal tersebut juga dapat dilihat pada pengaruhnya pada potongan-potongan yang lain (B-B’ dan C-C’), baik pada tegangan-tegangan normal maupun tegangan-tegangan geser. Begitu juga pengaruh muka air tanah terhadap tegangan yang terjadi menunjukkan perilaku yang tidak teratur. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa dari segi stabilitas internal pada area-area yang ditinjau (Potongan A-A hingga Potongan C–C’), baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi ekstrim, dinding penahan tanah masih berada pada kondisi yang stabil, ditunjukkan dengan besarnya tegangan yang terjadi di setiap potongan masih berada dibawah tegangan maksimum yang diijinkan 

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

teknisia

Publisher

Subject

Engineering

Description

Jurnal Teknisia terbit pertama kali pada bulan April 1996. Pada awal berdirinya, Jurnal Teknisia merupakan jurnal ilmiah berkala yang diterbitkan tiga kali setahun oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berisi artikel-artikel bidang ...