Dalam makalah ini dibahas hasil-hasil percobaan pelindian tembaga bijih kalkopirit yang berasal dari daerah Pacitan, Jawa Timur menggunakan larutan asam sulfat pada tekanan atmosfer yang dibantu dengan ozon. Serangkaian percobaan pelindian dilakukan dengan variasi konsentrasi asam sulfat, distribusi ukuran partikel bijih, suhu dan rasio berat bijih/ volume larutan pelindi dan dipelajari pengaruhnya terhadap persen ekstraksi tembaga. Kinetika pelindian dipelajari pada 3 suhu yang berbeda dengan menggunakan model shrinking core. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa ozon cukup efektif digunakan sebagai oksidator dalam proses pelindian bijih kalkopirit pada persen padatan yang rendah. Persen ekstraksi Cu tertinggi 97,98% diperoleh pada konsentrasi asam sulfat 0,5M, distribusi ukuran bijih -150 mesh dan rasio berat bijih/volume larutan pelindi 3 g/l. Persen ekstraksi tembaga menurun dengan naiknya suhu dan konsentrasi asam sulfat yang disebabkan penurunan kelarutan ozon dalam larutan pelindi. Analisis kinetika pelindian mengindikasikan bahwa proses pelindian tembaga dari bijih kalkopirit Pacitan dengan bantuan ozon pada kondisi yang ditinjau terkendali oleh proses difusi melalui lapisan produk padat yang tidak bereaksi.
Copyrights © 2015