JALAN PANJANG MENUJU SEKOLAH ALTERNATIF: REFLEKSI PENGALAMAN REMAJA KURANG BERUNTUNG DALAM MERAIH PENDIDIKAN Ila RosmilawatiJurusan Pendidikan Luar Sekolah,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sultan Ageng Tirtayasairosmilawati@gmail.com AbstrakStudi ini mengungkapkan bagaimana remaja kurang beruntung (disadvantaged youth) bisa kembali bersekolah melalui jalur pendidikan alternatif. Konsep perspektif transformatif (Mezirow, 2009) digunakan untuk menganalisa cerita pengalaman siswa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka kembali ke sekolah melalui pendidikan alternatif. Refleksi pengalaman siswa-siswa pendidikan kesetaraan didokumentasikan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terbatas yang melibatkan 48 siswa dari tiga sekolah alternatif yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan. Data kualitatif diolah dengan melakukan lima tahapan; (i) mengorganisasi data, (ii) membaca data dan memberikan catatatan/memo, (iii) mengklasifikasi data kedalam bentuk coding dan tema, (iv) menginterpretasi data dan (v) menyajikan data hasil penelitian (Cresswell 2013). Berdasarkan analisis silang studi kasus tiga sekolah alternatif, hasil penelitian mengungkapkan adanya empat kelompok remaja kurang beruntung yang kembali bersekolah melalui ‘jalan’ atau cara yang berbeda. Keempat kelompok tersebut adalah; (1) Siswa ‘putus-sambung’; (2) Siswa ‘cuti’; (3) Siswa ‘lulus-masuk’; (4) Siswa ‘aktif-pindah’. Temuan penelitian menunjukkan adanya peran perspektif transformasi dalam mempengaruhi jalan siswa kurang beruntung untuk kembali mengenyam pendidikan melalui sekolah alternatif.Kata Kunci: putus sekolah, pendidikan alternatif, pendidikan non formal
Copyrights © 2017