PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BAGI WANITA TUNA SUSILA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN USAHA DI BALAI PEMULIHAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAKYuda Setia Laksana 1) setialaksanayuda@ymail.com1), Dr. H. Sholih,M.Pd 2) sholih.pls@gmail.com2), Drs.Mochamad Naim, M.Si. 3) Naim_mochamad@yahoo.co.id 3) Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah dilatar belakangi oleh kenyataan dilapangan yang menunjukan masih banyaknya Wanita Tuna Susila yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak memiliki keterampilan. Oleh karena itu Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS) mengadakan pelatihan keterampilan di bidang tata rias pengantin bagi wanita tuna susila.Adapun judul penelitian ini adalah Pemberdayaan Wanita Tuna Susila Melalui Pelatihan Tata Rias Pengantin Dalam Meningkatkan Kemandirian Usaha Di Balai Pemulihan Dan Pengembangan Sosial Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan, faktor penghambat pelaksanaan, dan hasil dari pelaksanaan kegiatan pelatihan tata rias di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial, Rangkasbitung.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Untuk mengetahui keberhasilan penelitian, peneliti enggunakan kisi-kisi instrumen, pedoman wawancara, serta pedoman observasi.Hasil dari wawancara dan observasi mengenai pelatihan tata rias pengantin ini di dapat bahwa pelatihan ini ternyata terbagi menjadi tiga jurusan keterampilan yaitu keterampilan tata rias, tata boga, dan menjahit. Peserta dalam setiap jurusannya untuk keteampilan tata rias 40 orang, tata boga 15 orang, dan menjahit 15 orang.Kesimpulan pelaksanaan pelatihan tata rias pengantin di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial adalah dalam prosesnya menggunakan tiga tahapan yaitu 1). Pra pelatihan, 2). Peserta pelatihan, 3). Pelaksanaan pelatihan. Dan hasil yang diperoleh peserta pelatihan itu bisa mandiri dan dapat berwirausaha di bidang pelatihan, akan tetapi setelah lulus masih banyak peserta pelatihan yang tidak berwirausaha sendiri. Sedangkan faktor penghambat yang paling berpengaruh dalam proses pelatihan ini adalah kurangnya sarana dan prasarana yang ada. Kata Kunci : Pelatihan Pada Wanita Tuna Susila Dalam Meningkatkan Kemandirian Usaha
Copyrights © 2017