Sari Pediatri
Vol 19, No 5 (2018)

Acute Kidney Injury sebagai prediktor kematian pada SIndrom Syok Dengue di RSUp dr. Sardjito

Budyarini Prima Sari (Universitas Gadjah Mada)
Eggi Arguni (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada / RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta)
Cahya Dewi Satria (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada / RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
26 Apr 2018

Abstract

Latar belakang. Sindrom syok dengue (SSD) merupakan salah satu dari spektrum kompleks dan berat infeksi dengue. Tatalaksana SSD masih merupakan tantangan besar, khususnya pada kondisi yang terjadi komplikasi multiorgan. Acute kidney injury (AKI) sebagai salah satu penyakit ginjal terkait infeksi dengue perlu diperhitungkan dampaknya pada SSD.Tujuan. Untuk menentukan frekuensi, keparahan, dan prediktor mortalitas pada pasien SSD berdasarkan kondisi AKI.Metode. Kami melakukan penelitian kohort retrospektif pada anak usia 1 bulan sampai 18 tahun yang dirawat di RSUP dr. Sardjito dengan diagnosis sindrom syok dengue sejak Januari 2010 sampai Desember 2015. Kami menggunakan data produksi urin dan rumus formula Pottel untuk menghitung laju filtrasi glomerulus. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antara data klinis dan luaran pasien sindrom syok dengueHasil. Dari 151 anak yang memenuhi kriteria, kondisi gangguan ginjal akut terjadi pada 65 pasien (43%). Berdasarkan kriteria pRIFLE, 42 (62%) pasien termasuk ke derajat risk, 23 (35%) pasien derajat injury. Angka kematian pasien SSD di RSUP 21,2% dan secara signifikan paling tinggi terdapat pada kelompok AKI (p=0,000) terutama pada kelompok derajat injury (p=0,001) dengan RR 2,656 (IK 95%: 1,494-4,721). Di kelompok AKI, hanya koagulasi intravaskular disseminata (KID) yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian (P=0,003) dengan RR 2,483 (IK 95%: 1,318-4,677).Kesimpulan. Insiden AKI pada SSD lebih tinggi dari yang diperkirakan dan berhubungan dengan kematian pasien SSD.

Copyrights © 2018