Cangkrukan merupakan fenomena kota metropolitan yang menunjukkan makna kehadiran subjekpelaku dalam komunitas warung kopi di tengah-tengah warga kota. Cangkrukan dalam banyak haltelah digunakan sebagai pola untuk mengidentifikasi konstruksi identitas yang terbentuk dalam kebiasaan cangkrukan di warung kopi, dan memberikan fungsi sosial kebiasaan cangkrukan di warung kopi. Fungsi cangkrukan di warung kopi tidak hanya bersifat ekonomi, melainkan bersifat sosio-kultural hingga sosio-psikologis. Melalui budaya cangkrukan, setiap warga mengidentifikasi dirisecara netral, tanpa ada kekhawatiran ada perlakuan diskriminatif dan ketidakdilan sosial. Dalam warung kopi, setiap individu berpartisipasi dalam setiap hubungan sosial satu sama lain, dan realitasini menghadirkan terciptanya kohesi sosial dinamis dalam masyarakat kota. Terbentuknya solidaritas organik di warung kopi merupakan bukti betapa secara manusiawi, manusia membutukan kehadiran orang lain, tetapi tidak untuk tergantung pada satu-dua tokoh kuat, melainkan satu sama lain terhubung pada harapan dan kepercayaan yang sama.
Copyrights © 2017