MAGISTRA: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol 3 No 1 (2016): Magistra Volume 3 Nomor 1, Januari 2016

MENENTUKAN PREMI MURNI MENGGUNAKAN GENERALIZED LINIEAR MODELS DAN MODEL COPULA

Hariani Fitrianti (Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus)



Article Info

Publish Date
01 Jan 2016

Abstract

Usaha pertanian padi merupakan salah satu sektor penting dalam mewujudkan ketersediaan pangan, namun usaha tersebut memiliki risiko terjadinya gagal panen padi (ha). Salah satu faktor penyebab terjadinya gagal panen yaitu faktor iklim, dimana faktor iklim merupakan gejala alam yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Untuk melindungi petani dari kerugian yang di akibatkan oleh gagal panen, maka pemerintah membuat suatu program yaitu asuransi pertanian. Asuransi pertanian pada penelitian ini yang dibahas adalah asuransi pertanian yang mempertimbangkan luas kerugian gagal panen padi (ha) dimana penelitiannya difokuskan pada dua daerah di Kabupaten merauke yaitu Distrik Semangga dan Distrik Tanah Miring. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (a) memodelkan luas kerugian gagal panen padi (ha) yang dipengaruhi oleh faktor iklim dengan model generalized linear models; (b) memodelkan hubungan kebergantungan antara luas kerugian gagal panen padi (ha) di Distrik Semangga dan Distrik Tanah Miring dengan model copula; dan (c) menentukan premi murni berdasarkan asumsi risiko kedua daerah saling bebas dan asumsi kedua daerah tidak saling bebas. Hasil yang diperoleh untuk luas kerugian gagal panen padi (ha) dan premi murni menggunakan asumsi risiko kedua daerah saling bebas lebih kecil dibandingkan dengan asumsi risiko kedua daerah tidak saling bebas. Luas kerugian gagal panen padi (ha) dan premi murni menggunakan asumsi risiko kedua daerah saling bebas dan asumsi risiko kedua daerah tidak saling bebas untuk Distrik Tanah Miring lebih besar dibandingkan Distrik Semangga dengan faktor iklim yang mempengaruhi kedua Distrik yaitu curah hujan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan risiko gagal panen padi untuk kedua daerah dengan asumsi tidak saling bebas lebih tinggi dari risiko dengan asumsi saling bebas. Risiko gagal panen padi (ha) yang dipengaruhi faktor iklim di Distrik Tanah Miring lebih tinggi dari pada di Distrik Semangga. Dengan demikian Terlihat bahwa ada hubungan luas kerugian gagal panen padi (ha), sehingga asumsi risiko kedua daerah saling bebas lebih realistis dibandingkan risiko kedua daerah saling bebas.

Copyrights © 2016