Journal of Contemporary Indonesian Art
Vol 1, No 1 (2015)

Seni Rupa ‘Biasa-Biasa Saja’ Karya Herman ‘Beng’ Handoko

Much Sofwan Zarkasi (Institusi: Institut Seni Indonesia Surakarta Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara No. 19, Kentingan, Jebres Surakarta 57126)



Article Info

Publish Date
12 Apr 2015

Abstract

Artikel yang mengambil judul “Seni Rupa ‘Biasa-Biasa Saja’ Karya Herman ‘Beng’ Handoko” ini bertujuan memahami kreativitas dan menginterpretasi estetika seni rupa karya Herman ‘Beng’ Handoko atau yang sering dipanggil Beng Herman. Artikel penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memahami proses kreatif Beng Herman menggunakan teori Deteritorialisasi dari Gilles Deleuze, dan memahami estetika karya Beng Herman dengan pendekatan estetika dari Clive Bell, yang menginformasikan seni sebagai pengalaman pribadi yang mengadirkan bentuk bemakna (significant form). Penelitian ini menghasilkan temuan berupa: pertama, seni rupa karya Beng Herman hadir dari sebuah rutinitas berolah rasa dan berfikir yang membebaskan dirinya dari batasan-batasan di luar dirinya yang penuh pembatasan sehingga karyanya hadir dari perasaan murni dari dalam dirinya. Pembebasan tersebut menjadikan rutinitas kegiatan berolah seni menjadi kegiatan ‘biasa-biasa saja’ bagi Beng Herman, yang semuanya direspon menjadi sebuah hasrat untuk menghasilkan karya estetis yang luar biasa terkait sebuah kedalaman proses individu yang menampilkan kejujuran tanpa penghakiman terhadap individu-individu lain. Mengapresiasi karya Beng Herman adalah pembelajaran dalam menghargai eksistensi individu, yang sekarang sering tidak dilihat oleh beberapa pemerhati seni karena kecenderungan terpesona oleh eksistensi estetika pasar. Kedua, estetika karya Beng Herman hadir dari susunan kesatuan garis maupun bidang yang dikoordinasi secara bebas, yang kadang tampak pengulangan-pengulangan yang menampilkan irama dinamis. Garis yang diulang-ulang sedemikian rupa, atau kadang hanya bidang-bidang geometris pada kertas koran, atau kertas apapun yang sudah terpakai dengan menggunakan tinta hitam, bolpoint, spidol warna hitam, merah, menyadarkan kita akan sebuah bentuk elementer dan suatu kesederhanaan tentang hidup dan kehidupan yang semua orang mengalami. Suatu hal biasa yang menjadi luar biasa adalah ketika sesuatu hal tersebut menjadi pengalaman pribadi yang dalam dan menghadirkan kemungkinan-kemungkinan serta makna beragam sesuai pengalaman estetik masing-masing individu.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

jcia

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Journal of Contemporary Indonesia Art is a scientific journal that contains the results of research or creation on contemporary art related to Indonesia. Contemporary art is defined as the latest art phenomenon. Art includes a wide variety of fine arts such as painting, sculpture, graphics, ...