Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis

Pasukan Khusus Pangeran Diponegoro Masih Menari (Studi Historis Kesenian Tari Tradisional Reyog Bulkiyo Blitar)

Irfan Santoso (Komunitas Reyog Bulkiyo Blitar)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2016

Abstract

Perang Sabil yang lebih dikenal dengan sebuatan Perang Jawa (De Javasche Oorlog dalam bahasa Belanda) mempunyai dampak dalam sejarah nasional maupun sejarah lokal. Perang itu merupakan fenomena sosial yang terjadi hampir di seluruh Pulau Jawa. Setelah Pangeran Diponegoro sebagai pemimpin perang tertangkap oleh Belanda pada 28 Maret 1830, banyak dari pasukan Pangeran Diponegoro yang melarikan diri ke berbagai pelosok daerah untuk menghindar dari operasi pembersihan sisa prajurit oleh Belanda. Akibat dari pelarian itu, mereka banyak yang menyamar menjadi rakyat biasa dan bertahan hidup hingga akhirnya mempunyai hasil karya seperti misalnya kesenian. Reyog Bulkiyo merupakan kesenian tari hasil dari olah pikir prajurit yang melarikan diri dari kejaran Belanda. Kesenian tari ini terdapat di Desa Kemloko Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar yang dahulu pada tahun 1825 disebut sebagai daerah bumi Mancanegara Wetan masuk kedalam pembagian wilayah Kasunanan Surakarta. Reyog Bulkiyo memiliki ciri khas yang menunjukan bahwa ada tiga unsur budaya terangkai dalam satu pertunjukan ritme gerak tari yaitu budaya Jawa, Islam (Arab) dan, Cina. Eksistensi kesenian ini hingga kini masih bisa dinikmati dalam festival budaya, pentas seni maupun acara-acara pemerintahan. Namun, di era modernisasi seperti ini, kesenian tradisional seperti Reyog Bulkiyo harus di jaga dan dilestarikan guna menambah dan mempertahankan ciri khas ke Indonesiaan Bangsa ini.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p021

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jsph

Publisher

Subject

Humanities

Description

Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis (JSPH) issued by the Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, State University of Malang in collaboration with the Perkumpulan Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI). JSPH committed to being a scientific journals, relevant to the ...