Padi merupakan tanaman yang berperan penting dalam pasokan pangan karena padi merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Namun dibalik pentingnya tanaman padi, terdapat hama dan gulma yang berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman padi tersebut, sehingga menyebabkan berkurangnya hasil panen padi. Dalam hal ini yang menjadi topik permasalahan adalah gulma. Pemberantasan gulma biasanya dilakukan dengan tiga acara, yaitu dengan pencabutan manual, menggunakan herbisida, dan menggunakan alat penyiangan. Alat penyiang sangat efektif dalam memberantas hama gulma, namun kurangnya sosialisasi tentang fungsi dan aplikasi dari alat penyiang membuat para petani lebih memilih menggunakan cara pencabutan manual dan menggunakan herbisida walaupun kurang efektif dan memberikan dampak yang buruk kepada lingkungan. Oleh karena itu penggunaan alat penyiang merupakan solusi yang baik dikarenakan hasil penyiangan yang efektif. Sehingga dilakukannya penelitian untuk menguji fungsional dari alat penyiang gulma tipe MC1R, namun dalam proses uji fungsional yang pertama ditemukan beberapa kendala yaitu gulma tidak tersiangi dengan sempurna dikarenakan mata cakar antar masing-masing cakar memiliki posisi yang sama dan rusaknya tanaman padi ketika dilakukan penyiangan karena masuknya tanaman padi kedalam transmisi gear pada roda penyiang. Berdasarkan hal tersebut dilakukan modifikasi pada cakar dengan membuat bentuk cakar secara selang-seling, dan penambahan alat pelindung pada roda penyiang. Dari hasil modifikasi dapat dilihat perbandingan tingkat keberhasilan penyiangan, dimana sebelum dilakukan modifikasi tingkat keberhasilan penyiangan gulma sebesar 65% dan setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi tingkat keberhasilan penyiangan gulma sebesar 78%. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 13% dari hasil penyiangan sebelum dan sesudah perbaikan.
Copyrights © 2017