Pada umumnya wisatawan selalu berusaha untuk mencari sarana akomodasi/hotel dan restoran yang sesuai dengan dana yang dimilikinya. Wisatawan juga cenderung mengunjungi beberapa tempat sekaligus dalam satu kali perjalanan. Pada penelitian ini dibuat suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu wisatawan dalam mengoptimalkan penggunaan dana wisata dan mencari rute perjalanan terpendek. Algoritma yang diterapkan untuk mencari saran penggunaan dana wisata optimal adalah algoritma Depth First Search (DFS) yang merupakan salah satu algoritma pencarian buta. Algoritma yang diterapkan dalam mencari rute perjalanan terpendek adalah algoritma Best-First Search (BeFS) yang merupakan salah satu algoritma pencarian terbimbing dengan menggunakan informasi jarak antartitik yang dihitung menggunakan metode Haversine Formula. Saran rute perjalanan tersebut kemudian ditampilkan ke dalam peta waypoint yang disediakan oleh Google Maps. Penelitian ini membangun 2 buah aplikasi yaitu aplikasi backend berbasis web yang digunakan untuk pengelolaan data dan penerapan algoritma, dan aplikasi frontend berbasis mobile yang dibangun dengan menggunakan framework PhoneGap. Pertukaran data antara aplikasi backend dan aplikasi frontend mengunakan format pertukaran data berupa JSON. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah wisata di Kota Pontianak yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan perbandingan hasil pengujian antara cara perhitungan dan implementasi program dari kasus-kasus yang digunakan, dapat diambil kesimpulan bahwa algoritma DFS berhasil diterapkan untuk mencari saran penggunaan dana wisata yang optimal dan algoritma BeFS berhasil diterapkan untuk menghitung saran rute perjalanan terpendek. Kata Kunci:Depth First Search, Best-First Search, Haversine Formula, Google Maps, way point, mobile web, JSON, PhoneGapĂ‚Â
Copyrights © 2017