Jurnal Biologi Tropis
Jurnal Biologi Tropis. Vol.15 no.2 Desember 2015

Kajian Struktur Ukuran Dan Parametr Populasi Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Ekosistem Mangrove Teluk Bintan, Kepulauan Riau

M. Tahmid, Achmad Fahrudin dan Yusli Wardiatno (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 Dec 2015

Abstract

ABSTRAKKepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu potensi komoditas perikanan skala kecilyang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kelimpahan populasi dipengaruhi oleh upaya penangkapan dankondisi ekosistem mangrove sebagai habitat utamanya. Produksi kepiting bakau di Teluk Bintanmenurun dan penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajiantentang biologi kepiting bakau di Teluk Bintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji statuspopulasi kepiting bakau yang meliputi struktur ukuran, parameter pertumbuhan dan laju mortalitasdan eksploitasi. Pengambilan data kepiting bakau dilakukan dengan pendekatan yaitu fisher-basedsurvey. Hasil penelitian menunjukkan ukuran kepiting bakau yang tertangkap mulai dari lebar karapas(CW) 64-172 mm, ukuran fase muda kepiting jantan yang tertangkap mencapai 46,62% dan betinamencapai 48,06%, keduanya hampir setengah dari tangkapan total, ini menunjukkan bahwa alattangkap yang digunakan belum selektif. CW∞ jantan mencapai 176,93 mm lebih tinggi dari kepitingbetina sebesar 169,58 mm, namun sebaliknya nilai koefesien K jantan (0,360) lebih kecil dari betina(0,390), sehingga pertumbuhan kepiting bakau betina lebih cepat dari jantan. Perkiraan angkakematian alami (M) jantan = 0,5566 dan kematian akibat penangkapan (F) jantan = 0,6434 sedangkanM betina = 0,59 dan F betina = 0,41. Laju eksploitasi (E) kepiting jantan mencapai 53,62%, ini dapatdikatakan telah terjadi lebih tangkap atau over eksploitasi.Kata kunci: Scylla serrata, parameter pertumbuhan, struktur ukuran, mangrove and Teluk BintanABSTRACTMud crab (Scylla serrata) is one of the potential of small-scale fishery commodities that havehigh economic value. The abundance of the population is affected by the fishing effort and conditionsmangrove ecosystem as its main habitat. Mud crab production in the Gulf of Bintan declined and thecause is not known with certainty. Therefore, it is necessary to study on the biology of mud crab in theGulf of Bintan. This study aims to assess the status of mangrove crab population that includes the sizestructure, parameters of growth and the rate of mortality and exploitation. Data retrieval is done witha mangrove crab fisher-based survey. The results showed that the size of mud crab caught fromcarapace width (CW) 64-172 mm, the size of the young phase male crabs caught females reached46.62% and reached 48.06%, both are almost half of the total catch, it indicates that fishing gearused is not selective. CW∞ males reach 176.93 mm higher than the female crabs of 169.58 mm, butinstead value koefesien K males (0.360) is smaller than females (0.390), so that the growth of femalemud crabs faster than males. Estimated natural mortality rates (M) male = 0.5566 and deaths fromarrest (F) male = 0.6434 while M females female F = 0.59 and = 0.41. The rate of exploitation (E)male crabs reached 53.62%, can be said to have occurred over fishing or over-exploitation.Keywords: Scylla serrata, growth parameters, structure size, mangrove and bay Bintan

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

JBT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Immunology & microbiology

Description

Jurnal Biologi Tropis (ISSN Cetak 1411-9587 dan ISSN Online 2549-7863) diterbitkan mulai tahun 2000 dengan frekuensi 2 kali setahun oleh Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Mataram, berisi hasil penelitian dan ulasan Ilmiah dalam bidang Biologi ...