An1mage Jurnal Studi Kultural
Vol 1 No 2 (2016): An1mage Jurnal Studi Kultural

Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu

Siregar, Mangihut (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Jul 2016

Abstract

Bourdieu merupakan salah satu tokoh yang masuk ke dalam postmodernism. Pemikirannya dilatarbelakangi pertentangan yang tajam antara dua kubu yang berseteru yaitu strukturalisme dan eksistensialisme. Bertitik tolak dari pemikiran kedua aliran ini, Bourdieu membuat teori campuran atau teori “gado-gado” yaitu struktural konstruktif atau sering juga disebut teori praktik sosial. Konsep penting dalam teori praktik Bourdieu yaitu, habitus, arena/ranah/medan (field), kekerasan simbolik (symbolic violence), modal (capital), dan strategi (strategy). Teori “gado-gado” Bourdieu mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam ilmu-ilmu sosial umumnya terlebih dalam Ilmu Kajian Budaya. Menurut Bourdieu, subjek atau agen bertindak dalam kehidupannya sehari-hari dipengaruhi oleh struktur atau aturan yang ada dalam masyarakat. Namun agen dalam tindakannya bukan seperti boneka yang bergerak sesuai dengan aturan yang menggerakkan. Sebaliknya, agen dalam tindakannya bukan bertindak sesuka hatinya tanpa diatur oleh rambu-rambu dalam hal ini aturan atau budaya. Agen dalam tindakannya sangat dipengaruhi oleh aturan yang berlaku dalam masyarakat. Individu sebagai agen dipengaruhi oleh habitus, di sisi yang lain individu adalah agen yang aktif untuk membentuk habitus. Agen dibentuk dan membentuk habitus melalui modal yang dipertaruhkan di dalam ranah. Praktik merupakan suatu produk dari relasi antara habitus dan ranah dengan melibatkan modal di dalamnya.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

ajsk

Publisher

Subject

Arts Humanities Decision Sciences, Operations Research & Management Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

An1mage Jurnal Studi Kultural (AJSK ISSN: 2477-3492) menerima karya yang kritis, menguak mitos, membantu yang lemah dan terpinggirkan (termarginalkan) dalam melawan balik dari ketertindasan. Mayoritas belum tentu kuat, minoritas belum tentu lemah dan terpinggirkan. Mari membangun bangsa dengan ...