Kunyit (Curcuma longa Linn.) merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Kunyit mengandung senyawa curcumin yang diketahui memberikan manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah sebagai antioksidan, antipikun, antiradang dan antikanker. Produksi curcumin dalam bentuk ekstrak dapat meningkatkan nilai jual karena banyaknya manfaat yang dimiliki curcumin. Ekstraksi curcumin dapat dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Residu etanol pada produk akhir diharapkan kurang dari satu persen. Proses ekstraksi curcumin dipengaruhi oleh konsentrasi pelarut dan lama ekstraksi.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi etanol dan lama ekstraksi yang tepat pada ekstraksi metode maserasi yang menghasilkan ekstrak curcumin dengan residu etanol terendah, kandungan curcumin dan rendemen ekstrak tertinggi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor 1: konsentrasi etanol yaitu 70 %, 80 % dan 90 %, faktor 2 : lama ekstraksi yaitu 3 jam, 4 jam dan 5 jam. Setiap kombinasi perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Pengamatan penelitian meliputi analisa residu etanol, kadar curcumin dan rendemen ekstrak. Data parametrik dianalisa berdasarkan statistik parametik dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan konsentrasi etanol dan lama ekstraksi yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap residu etanol, kadar curcumin dan rendemen maserat curcumin. Hasil uji data parametrik dilakukan uji efektifitas untuk mendapat perlakuan yang terbaik menunjukkan konsentrasi etanol 90 % dan lama ekstraksi 5 jam merupakan perlakuan terbaik dengan nilai hasil tertinggi sebesar 0,6250 dengan kriteria variabel penelitian residu etanol = 0,1763 %, kadar curcumin = 2,4782 % dan rendemen = 17.7165 %.
Copyrights © 2018