Mangga Gedong Gincu merupakan mangga unggulan khas Jawa Barat. Kendala utama produksi mangga gedong gincu adalah serangan lalat buah yang seringkali menurunkan produksi, sehingga diperlukan teknologi pengendalian lalat buah. Penelitian bertujuanmengkaji penerapan teknologi pengendalian lalat buah dengan menggunakan perangkap berbahan atraktan alami Metil eugenol. Penelitian dilaksanakan secara partisipatif di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang pada Mei â Desember 2015. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, observasi lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lalat buah yang tertangkap 39.000 ekor/hari/perangkap (atau sekitar 780.000 ekor/hari/ha). Pengendalian lalat buah dapat menurunkan kerusakan buah 16,43% dari 31,07% menjadi 14,64% (pada on-season). Sedangkan pada off-season menurunkan kerusakan buah 8,81%, dari 13,10% menjadi 4,29%. Dengan harga mangga gedong gincu Rp 15.000/Kg (pada on-season), dan Rp. 20.000/Kg (pada off-season). Pengendalian lalat buah dapat meningkatkan pendapatan petani Rp. 246.450/pohon atau Rp 20.948.250/ha (pada on-season). Sedangkan pada off-seasson meningkatkan pendapatan petani Rp. 176.200/pohon atau Rp. 14.977.000/ha, sehingga  dalam setahun akan meningkatkan pendapatan petani Rp 35.925.250/ha. Kerugian akibat lalat buah di tingkat wilayah lokasi penelitian, sebelum pengendalian Rp 9.715.827.250, dan setelah dikendalikan, kerugian menurun menjadi Rp. 4.075.563.000 (terjadi peningkatan pendapatan wilayah Rp. 5.640.264.250). Di tingkat wilayah Jawa Barat, kerugian sebelum pengendalian mencapai Rp. 720.765.859.750, setelah pengendalian berkurang menjadi Rp 302.344.473.000, sehingga terdapat potensi peningkatan pendapatan wilayah Rp. 418.421.386.750. Pengendalian lalat buah cukup mudah dilakukan petani, bahan dan alat yang digunakan mudah diperoleh, serta murah, sehingga cukup feasible dan layak untuk dikembangkan.Â
Copyrights © 2017