JURNAL PENJAKORA
Vol 5, No 1 (2018): April 2018

Model Pengembangan Pramuwisata Olahraga dalam Bisnis Pariwisata di Provinsi Bali

Hidayat, Syarif (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Jul 2018

Abstract

Perkembangan bisnis pariwisata dewasa ini sudah sangat baik. Bidang ini merupakan andalan pemerintah untuk meningkatkan devisa. Perkembangan yang terjadi saat ini adanya pergeseran tujuan orang berwisata, dari wisata pasif ke aktif.  Bali sebagai daerah unggulan dalam pengembangan bisnis ini harus terus di kembangkan salah satunya dengan mengembangkan alternatif bisnis pariwisata yaitu bidang olahraga melalui bisnis olahraga pariwisata. Bisnis olahraga pariwisata tidak terlepas dari sumber daya manusia pramuwisata yang profesional. Dalam penelitian akan diungkap tentang penyiapan pramuwisata olahraga khususnya olahraga bahari di Provinsi Bali. Penelitian menggunakan metode survey dengan teknik wawancara dan pencatatan dokumen analisis data menggunakan metode kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Pariwsata Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, DPD GAWAWISRI Bali, DUDI olahraga pariwisata khususnya wisata bahari. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, secara umum pihak pemerintahan telah menerbitkan peraturan daerah yang mengatur tentang pariwisata dan pramuwisata, akan tetapi yang langsung mengatur secara khusus tentang jenis pariwisata khusus yaitu olahraga belum ada. Selanjutnya data yang diperoleh di DPD GAWAWISRI menyatakan bahwa telah diadakannya pelatihan pramuwisata yang berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan frekuensi sekali dalam satu tahun. Sedangkan pola yang telah di terapkan di DUDI olahraga pariwisata yaitu dengan model pembimbingan dari pramuwisata senior dan yunior, khusus olahraga diving pola yang sudah berkembang adalah mencari lisensi di organisasi yang diakui dan di internasional. Akan tetapi kenyataan dilapangan hal tersebut sering dilanggar oleh DUDI dengan memanfaatkan pramuwisata freeland yang secara lisensi belum boleh memandu, hal ini sering dilakukan bila wisatawan ramai dan jumlah pramuwisata kurang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemerintah perlu mengatur secara khusus tentang olahraga pariwisata, perlunya kerjasama yang baik antara pemerintah dan pihak pengelola pariwisata olahraga, perlunya lembaga akreditasi atau lisensi yang dikelola secara profesional.Kata-kata kunci: pengembagan,pramuwisata olahraga,wisata bahari.

Copyrights © 2018