Pengobatan hipertensi membutuhkan biaya yang besar, karena dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Adanya efektivitas antihipertensi yang berbeda-beda maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya pengobatan kombinasi candesartan-amlodipin dibandingkan dengan kombinasi candesartandiltiazem pada pasien hipertensi rawat jalan. Penelitian ini dirancang secara Cohort prospektif dengan pengamatan outcame selama 3 bulan di rumah sakit swasta di Yogyakarta. Outcame yang dinilai untuk menilai efektifitas biaya pengobatan adalah penurunan tekanan darah mencapai target setelah pengobatan. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan payers perspective yaitu BPJS, dengan komponen biaya yang diukur adalah biaya medik langsung. Efektivitas biaya pengobatan dianalisis menggunakan ICER (Incrimental Cost Effectiveness Ratio) dihitung berdasarkan rasio antara selisih biaya dan outcame pada kedua kelompok pengobatan. Subyek penelitian yang terlibat sebanyak 33 pasien, 24 pasien pengobatan kombinasi candesartanamlodipin, dan 9 candesartan-diltiazem. Sebesar 81,82% perempuan dan 72,73% memiliki rentang usia 51-70 tahun, komplikasi penyakit paling banyak adalah diabetes mellitus (60,60%). Hasil penelitian menunjukkan efektivitas pengobatan candesartanamlodipin 58,33%, sedangkan efektivitas pengobatan candesartan-diltiazem 22,22%. Nilai ICER sebesar Rp -23.187,40, hal ini menunjukkan candesartan-amlodipin mutlak lebih cost effectiveness dari candesartan-diltiazem. Pengobatan kombinasi candesartanamlodipin mutlak lebih cost effectiveness dari candesartan-diltiazem dengan nilai ICER sebesar Rp -23.187,40.
Copyrights © 2017