Corak : Jurnal Seni Kriya
Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017

KOMODIFIKASI TEKNIK CETAK SARING DI KAMPUNG WEDI, KLATEN

Nadiyah Tunnikmah (Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
29 May 2017

Abstract

The active use of screen printing techniques by industry sectors encourages this technique to be developed both in the use of tools or materials. It is undeniable that the use of screen printing techniques or so-called commercial screen printing makes this technique can be studied not only in formal educational institutions but also non-formal. The emerging of screen printing practitioners made this technique development specifically according to their individual needs. One of Commodification of screen printing techniques in the community is in dukuh Krangkungan, di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Central Java. Characteristics that developed in Wedi researched using field methods of observation, documentation and interviews. Paguyuban as a place to communicate and socialize have a role to screen printing technique that exist in Wedi. The spirit of togetherness that is built in Paguyuban Kampung Sablon not only in the stage of running a business but also on various aspects besifat technically one of them is to divide the screen printing ability. Paguyuban also as a forum to exchange information about the technical, tools and materials. Paguyuban also encourages employees who have working experience as a screen printing and has mastered the technical screen printing to open screen printing services themselves. Seen from the number of members of the community that has grown from 9 at the beginning of established now become 15 units of screen printing. The screen printing unit developed will be able to survive one of them with improved quality, work ability and efficiency. Key word: Screen Printing, Commodification, Sablon  Penggunaan secara aktif teknik cetak saring oleh sektor industri mendorong teknik ini terus dikembangkan baik dalam penggunaan alat atau bahan. Tidak dapat dipungkiri penggunaan teknik cetak saring atau yang biasa disebut sablon secara komersial membuat teknik ini dapat dipelajari tidak hanya di lembaga pendidikan formal tapi juga non formal. Praktisi sablon yang akhirnya bermunculan juga mengembangkan teknik ini lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Komodifikasi teknik cetak saring di masyarakat salah satunya di dukuh Krangkungan, di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Karakteristik serta rekayasa teknik yang berkembang di Kampung Sablon Wedi diteliti menggunakan metode lapangan berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Paguyuban sebagai wadah untuk berkomunikasi dan bersosialisai mempunyai peran terhadap teknik sablon yang ada di Wedi. Semangat kebersamaan yang dibangun dalam Paguyuban Kampung Sablon tidak hanya dalam tahap menjalankan usaha tapi juga pada berbagai aspek yang besifat teknis salah satunya adalah membagi kemampuan menyablon.. Paguyuban juga sebagai wadah untuk bertukar informasi mengenai teknis, alat dan bahan. Paguyuban juga mendorong karyawan yang telah lama bekkerja sebagai tukang sablon dan telah menguasai teknis sablon utnuk membuka jasa sablon sendiri. Terlihat dari jumlah anggota paguyuban yang telah bertambah dari 9 pada awal didirikan sekarang menjadi 15 unit sablon. Unit sablon yang dikembangkan akan bisa bertahan salah satunya dengan peningkatan kualitas, kemampuan kerja dan efisiensi kerja. Kata Kunci: Cetak Saring, Komodifikasi, Sablon

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

corak

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku ...