Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Vol 11, No 1 (2016): Juni (2016)

DETERMINAN PENDAPATAN NELAYAN TANGKAP TRADISIONAL WILAYAH PESISIR BARAT KABUPATEN BARRU

Abd. Rahim (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar)
Diah Retno Dwi Hastuti (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2016

Abstract

Nelayan tradisional telah dicirikan sebagai kelompok masyarakat miskin dengan tingkatketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya perikanan. Penelitian yang dilakukan di wilayahpesisir pantai Barat Kabupaten Barru bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan pendapatannelayan tangkap tradisional dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukandengan metode deskriptif dan metode penjelasan dengan analisis regresi berganda pada data crosssectionpada Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan nelayan tangkaptradisional perahu motor tertinggi terdapat di Kecamatan Balusu sebesar Rp.580.242/ trip dan terendahKecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.418.728/ trip. Nelayan perahu tanpa motor pendapatan usahatangkapnya tertinggi pada Kecamatan Tanete Rilau sebesar Rp.250.562/trip dan terendah KecamatanSoppeng Riaja Rp.176.106/trip. Lain halnya perubahan pendapatan usaha tangkap nelayan perahumotor dipengaruhi secara positif oleh harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan, serta secaranegatif oleh harga bensin, pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, artinya setiapperubahan kenaikan harga minyak tanah, lama melaut, umur nelayan serta penurunan harga bensin,pengalaman melaut, dan perbedaan wilayah Kecamatan Barru, maka akan menaikkan/ menurunkanpendapatan usaha tangkap nelayan perahu motor. Pendapatan usaha tangkap nelayan perahu tanpamotor dipengaruhi secara positif oleh pengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan TaneteRilau serta secara negatif oleh lama melaut dan umur nelayan, artinya setiap perubahan bertambahnyapengalaman melaut dan perbedaan wilayah Kecamatan Tanete Rilau serta berkurangnya lama melautdan umur nelayan maka akan menaikkan/ menurunkan pendapatan usaha tangkap nelayan perahumotor. Implikasinya, dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tangkapnya nelayan tradisionaldiperlukan adanya dukungan armada laut dan alat tangkap sehingga dari jumlah nelayan yang adadapat meningkatkan jumlah trip penangkapan.Title: Determinants of Traditional Fishing Income in West Coast of Barru RegencyThe traditional fishers have been characterized as a poor community with a high level of dependency on fisheries resources. This research was conducted in the coastal areas of West Barruwith aims to determined the magnitude of differences in traditional fishers income and to analyze theinfluence factors. The study was conducted with descriptive methods and multiple regression analysison cross-section data in 2013. The results showed that the average income of traditional fishers withoutboard motor was highest in the District Balusu Rp580.242/trip and the lowest in the District TaneteRilau Rp418.728/trip. The highest fishers income with non powered was in Tanete Rilau DistrictRp250.562/trip and the lowest was in Riaja Soppeng District of Rp176.106/trip. Another case changes inincome capture fisheries motorboat positively influenced by fuel price, fishing duration, fishers age, andnegatively influenced by gasoline price, fishing experience, and the difference in region District Barru,meaning that any changes to the increase in the fuel price, fishing duration, fishers ages and declinein gasoline prices, fishing experience, and the difference in Barru District, it will increase/decrease themotorboat fishers revenues. Revenues of fishers without motors positively influenced by the experience of fishing and difference in region DistrictTaneteRilau and negatively influenced by fishing experience and fishers ages, meaning that any changes in accumulation of experiences and differences in the District ofTaneteRilau and reduced fishing duration and fishers ages will increase/decrease in operating revenues of fishers fishing motorboat. The implication, increasing the income of their fishing effort required traditional fishing fleets and fishing gear support so that from the number of fishers can increase the number of fishing trips.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

sosek

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance Environmental Science Social Sciences

Description

Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan merupakan Jurnal Ilmiah yang diterbitkan oleh Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dengan tujuan menyebarluaskan hasil karya tulis ilmiah di bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Artikel-artikel yang dimuat diharapkan dapat ...