Gelar : Jurnal Seni Budaya
Vol 16, No 1 (2018)

PROSES PENCIPTAAN MUSIK SUARA SINDHEN: INTERPRETASI GENDHING GINONJING KARYA NUR HANDAYANI

Nur Handayani (Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta)



Article Info

Publish Date
24 Jan 2019

Abstract

ABSTRAK Karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”, dilatarbelakangi oleh hasil olah pikir sekaligus interpretasi atas Gendhing Ginonjing. Bermula saat pengkarya membaca surat Kartini yang berkisah tentang Gendhing Ginonjing. Kegelisahan Kartini sepurnanya mendengarkan Gendhing Ginonjing, dituangkan lewat surat tersebut dengan sangat dramatis. Esensi surat tersebut, memberikan stimulan kepada pengkarya untuk membuat karya berdasarkan Gendhing Ginonjing. Jika Kartini dapat menuangkan kembali Gendhing Ginonjing secara sastrawi melalui suratnya, pengkarya sebagai pesindhen juga ingin mengungkapkan ulang Gendhing Ginonjing melalui olah pikir musikal dan diwujudkan dengan karya seni orkestrasi sindhen. Dari hasil pengamatan dan analisis, Gendhing Ginonjing dapat dipilah menjadi tiga konsep musikal. Pertama adalah andegan sindhenan Gendhing Ginonjing yang dikembangkan melibatkan wangsalan, abon-abon, parikan, senggakan, serta sekar bebas sebagai unsur teks. Dari unsur lagu, menyajikan perbenturan harmoni adumanis, salahnggumun, kempyung, pendawan, serta gembyang sehingga menciptakan harmoni unik atau nada yang membuat bunyi musik menjadi khas. Kedua adalah komposisi yang berakar dari selingan Gendhing Ginonjing berjudul Lelagon Lelo Ledung, yang digarap dan disajikan dengan model uro-uro atau akapela, dikemas dengan paradigma sindhenan gaya Surakarta, dengan menonjolkan dinamika power suara pesindhen serta memanfaatkan aspek keruangan dengan teknik akustika bunyi surround. Ketiga adalah komposisi yang berakar dari surat Kartini tentang Gendhing Ginonjing. Karya ini merepresentasikan perasaan Kartini yang tertuang dalam surat. Bagian ini menggarap elemen vokal melalui perpaduan berbagai gaya sindhenan meliputi: Jawa Barat, Banyumas, Jawa Tengah, serta Banyuwangi, yang kemudian diformulasikan kembali menjadi konsep musik garapan baru. Penyusunan karya ini menggunakan beberapa metode sebagai langkah penciptaannya, meliputi: menentukan bahan, mencari bahan, mengolah bahan, mengemas bahan, serta mempergelarkannya. Rangkaian tersebut adalah proses dari lahirnya karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”. Kata kunci: Suara Sindhen, Gendhing Ginonjing, Komposisi Musik.  ABSTRACT The work of “ Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing “ is based on the analysis and interpretation of Gendhing Ginonjing. It started when the creator read Kartini’s letter about Gendhing Ginonjing. Kartini’s anxiety was as easy as listening to Gendhing Ginonjing, written in the letter dramatically. The essence of the letter gives stimulants to the creator to create works based on Gendhing Ginonjing. If Kartini can rewrite Gendhing Ginonjing literally through his letter, a sindhen also wants to reveal Gendhing Ginonjing through musical thought and embodied through the sindhen’s orchestral artwork. From the observation and analysis, Gendhing Ginonjing can be divided into three musical concepts. The first is adegan of Gendhing Ginonjing which is developed involving wangsalan, abon-abon, parikan, senggakan, as well as sekar bebas as the text elements. The elements of song presents a mix of harmoni adumanis, salahnggumun, kempyung, pendawan, serta gembyang and thereby creating a unique harmony or tone that makes a special music sounds. Sec-ondly, the composition is rooted from Gendhing Ginonjing interval entitled Lelagon Lelo Ledung, which is treated and presented with uro-uro or akapela model, packed in Surakarta style paradigm, focusing on the dynamic power of pesindhen voice and utilizing the spatial aspect with the surround sound acoustic tech-niques. The third is a composition based on the Kartini letter about Gendhing Ginonjing. This work represents Kartini’s feeling written in the letter. This section deals with the vowel elements through a combination of various sindhenan styles including: West Java, Banyumas, Central Java, and Banyuwangi, which are then formulated into the concept of new music. The composition of this work uses several methods in its creation, including: determining materials, finding materials, processing materials, packaging materials, and then presenting them. The series tells about the process of the work of “Sindhen Voice: Gendhing Ginonjing Interpretation”. Keywords: Sindhen Voice, Gendhing Ginonjing, Music Composition

Copyrights © 2018