Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Vol 1 No 2 (2016): Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa

Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk Meminimumkan Biaya Proses Produksi Mebel (Studi Kasus di PT Karya Papua)

Wardhana Wahyu Dharsono (Program Studi Teknik Industri, Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2016

Abstract

Tujuan keseluruhan perancangan tata letak pabrik antara lain, agar setiap pasokan (bahan baku,penunjang, informasi) mengalir melalui setiap departemen dan tahapan dengan waktu efektif atauwaktu tunggu (delay) yang minimun dan biaya efisien, meminimalisir jarak pemindahan bahan(material handling) serta mengatasi kemacetan dan kesimpang-siuran yang berujung pada kinerjakaryawan (performance) yang baik. Sehingga ciri tata letak yang tepat dapat dilihat dari hal-haltersebut. Tujuan Penyusunan dan Perencanaan Tata letak Pabrik. Setiap perencanaan memilikitujuan tertentu yang ingin dicapai, demikian pula hanya dengan perencanan pabrik terdapatbanyak tujuan yang ingian dicapai. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letakpabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efektifitas dalampengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Secara umum tujuan tata letak pabrik yangoptimum adalah tata letak yang mampu memberikan kepuasan maksimum pada pihak-pihakyang terlibat yaitu, pada tenaga kerja dan manajemen. Sehingga terbentuk pengaturan ruangandan peralatan yang dapat memberikan nilai ekonomis dalam pengerjaan produk serta dapatmemberikan keselamatan dan kepuasan kepada semua pihak yang terlibat. Setiap pihak yangterlibat mempunyai kepentingan masing-masing, dengan tujuan yang umumnya ingin dicapai dantata letak yang baik dapat diuraikan sebagai berikut: 1.Berhubungan dengan fasilitas.2.Berhubungan dengan tenaga kerja. 3.Berhubungan dengan material dan alirannya. HasilPenelitian perhitungan jarak dengan model jarak Rectilinear Distance didapatkan jarak sebesar1472 meter. Jadi terdapat suatu penurunan atau pengurangan jarak sebesar 784 meter dari layoutsebelumnya sebesar 2256 meter. Nilai ini menunjukkan bahwa model Rectilinear Distance dapatmengukur jarak material handling, sedangkan model jarak Rectilinear Distance dapat mengurangibiaya sebesar Rp. 1.950.450,39 dari layout awal sebesar Rp. 2.083.790,94 sehingga diperoleh biayapemindahan layout usulan Rp. 133.340,55. Dan nilai ini menunjukkan bahwa model jarakRectilinear Distance adalah layout yang diusulkan sebagai layout usulan di PT. Karya Papua diNabira Papua

Copyrights © 2016