Perkembangan teknologi membuat pembuatan film menjadi lebih murah dan mudah diakses oleh semua kalangan, bukan lagi terbatas pada para profesional saja. Industri film menawarkan kesempatan kerja yang luas, dari kritikus sampai dengan produser. Pendidikan film formal bagi remaja berusia 16-18 tahun yang sedang menjalani Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan, masih terbatas pada sekolah kejuruan broadcasting, selebihnya merupakan kegiatan ekstrakurikuler dan metode otodidak. Melalui metode kualitatif wawancara, penulis akan melakukan analisis efek dari penerapan pendidikan film pada remaja pada umumnya. Key words : Pendidikan Film, Karir, Remaja, Industri Film.
Copyrights © 2014