Salah satu masalah dalam pembangunan infrastruktur di atas tanah lempung adalah sifatnya yang mengembang (swelling). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat fisik dan keteknikan tanah lempung di perairan Cirebon. Metode penelitian meliputi pemboran, besar butir, analisis mineral dan uji Atterberg. Hasil analisis ukuran butir dari contoh tanah tidak terganggu didominasi oleh lempung, sedangkan mineral lempungnya menunjukkan jenis smektit yang lebih banyak dari pada kaolinit. Kaolinit dan montmorilonit mempunyai kadar air yang tinggi. Nilai plastisitasnya tinggi sampai sangat tinggi dengan nilai aktifitas di atas 0,5. Berdasarkan hasil uji Atterberg plastisitas Index lempung dengan nilai >17 dapat dikategorikan bersifat plastisitas tinggi dan kompak (High Plasticity and cohesive). Kata kunci : Mineral smektit, plastisitas tinggi, uji Atterberg, analisis mineral lempung, perairan Cirebon.One of the problems in the construction of infrastructure on top of clay is that it is expanding (swelling). The research objective was to determine the physical and engineering properties of clay in the waters of Cirebon. Methods of research include drilling, grain size analyses, mineral analysis and Atterberg test. The results of the analysis of the grain size of the sample undisturbed soil dominated by clay which are indicated and dominated by smectite rather than kaolinite. Kaolinite and monmorilonite are high in water content. The plasticity value is high to very high with activity value above 0.5. Based on the results of Atterberg test, clay plasticity index with values >17 can be considered to be of high plasticity and compact (High Plasticity and cohesive).Keywords: smectite minerals, high plasticity, Atterberg test, clay minerals analysis, Cirebon waters.
Copyrights © 2016