JURNAL PANGAN
Vol 22, No 3 (2013): PANGAN

Keragaan Varietas Inpara di Lahan Rawa Pasang Surut (Performance of Varieties Inpara in Swampland)

Koesrini, Koesrini (Unknown)
Saleh, Muhammad (Unknown)
Nursyamsi, Dedi (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2013

Abstract

Lahan rawa pasang surut merupakan lahan marjinal tetapi memiliki potensi cukup besar untuk usahatani padi apabila dikelola dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat. Kunci utama keberhasilan usahatani padi di lahan rawa pasang surut adalah pengelolaan air yang tepat dan pemberian hara yang seimbang pada varietas padi yang adaptif. Inpara (Inbrida padi rawa) merupakan varietas yang daya adaptasinya di lahan rawa beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaan varietas Inpara di lahan rawa pasang surut. Kegiatan dilaksanakan di Kebun Percobaan Belandean, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan pada musim kemarau 2012. Tanah di lokasi pengujian tergolong tipologi lahan pasang surut sulfat masam potensial dengan tipe luapan air B. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok, 6 perlakuan dan 5 ulangan. Ada enam varietas padi rawa yang ditanam, yaitu Inbrida Padi Rawa (Inpara) 1, 2, 3, 4, 5 dan Margasari. Pengujian ini menunjukkan bahwa potensi lahan sulfat masam potensial dapat ditingkatkan dengan menanam varietas unggul Inpara 1, 2, 3, 4 yang produktivitasnya lebih tinggi dari varietas Margasari. Varietas Inpara 5 lebih sesuai ditanam di lahan rawa lebak. Kenaikan hasil Inpara 1, 2, 3, 4 dibandingkan varietas Margasari berturut-turut adalah 0,99, 1,39, 098, 0,98 ton GKG/ha. Kenaikan hasil varietas Inpara nyata sampai sangat nyata secara statistik.Swampy lands or wetlands are marginal lands but they have considerable potentials for rice farming. The main key solution to overcome swampy lands constraints are nutrient and water management as well as the use of adaptive rice varieties. Inparas (inbred swampy land rice) is variety released by the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) which is adaptive to swampy land conditions. The purpose of this research was to evaluate the performances of Inpara varieties in tidal wetlands. The field experiment was carried out in Belandean Experiment Station, Barito Kuala District, South Kalimantan Province in the dry season of 2012. Soil of the site is classified as potential acid sulfate soil with type B overflow. The research was arranged in Randomized Completely Design, with 6 treatments and 5 replications. There were planted six swampy land varieties, i.e. Inpara 1, 2, 3, 4, 5 and Margasari. The result showed that potential acid sulfate soil could be increased by planting Inpara 1, 2, 3, and 4 which had higher yield than that of Margasari variety. Inpara 5 variety was more suitable to be planted on fresh water wetlands. The increasing yield of Inpara 1, 2, 3, and 4 compared to that of Margasari variety were 0.99, 1.39, 0.98, 0.98 ton/ha, respectively. The increasing yield of Inpara varieties was significantly different. 

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

pangan

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Social Sciences

Description

PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan ...