SALINGKA
Vol 12, No 02 (2015): SALINGKA, EDISI DESEMBER 2015

TRADISI BERCERITA MASYARAKAT KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT1) (Story-Telling Tradition in the Community of Mungka in Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra)

Hasnul Fikri (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta, Jalan Sumatra Ulakkarang, Padang)



Article Info

Publish Date
10 Dec 2018

Abstract

AbstractOral literature had been a vital part of the lives of its successors in expressing their thoughts and feelings. The importance of oral literature also existed in the community of Kecamatan (district) Mungka, Lima Puluh Kota Regency, West Sumatra. In the past, in Kecamatan Mungka story telling was a kind of entertainment for the community because much folklore wasdelivered orally to be enjoyed by a group of audience. This article aimed at explaining the tradition of storytelling in the Kecamatan Mungka society. This study used qualitative and quantitative approaches with descriptive analytic method. The object of this study was the habit of telling people the Kecamatan Mungka. The research data came from (a) storyteller chosen by purposive technique and (b) the public audience and (c) the usual narrator chosen by random cluster sampling technique. Along with the changes in various aspects of life, such as economic, social, educational, and cultural, including information technology and mass communication, it is believed that there is also a change in the tradition of storytelling. Such changes can also be caused by a younger generation assumption that regional culture is nolonger relevant to modern society. Although its existence is quite alarming, the cultural wealth of this nation has not been considered and dealt with properly.Keywords: tradition of storytelling, storyteller, usual narrator, connoisseurs of the story, Kecamatan MungkaAbstrakSastra lisan pernah menjadi bagian penting kehidupan para pewarisnya dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan. Pentingnya sastra lisan juga terlihat pada masyarakat Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Dahulu, di daerah ini bercerita adalah semacam hiburan bagi masyarakat karena banyak cerita rakyat yang disampaikan secara lisan untuk dinikmati oleh sekelompok penikmat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tradisi bercerita dalam masyarakat Kecamatan Mungka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif analitik. Objek penelitian ini adalah kebiasaan bercerita masyarakat Kecamatan Mungka. Data penelitian bersumber dari (a) tukang cerita yang dipilih dengan teknik purposif serta (b) masyarakat penikmat dan (c) pencerita biasa yang dipilih dengan teknik cluster random sampling.Seiring dengan perubahan pada berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, termasuk bidang teknologi informasi dan komunikasi massa, diyakini terjadi pula perubahan pada tradisi bercerita. Perubahan tersebut juga dapat disebabkan oleh anggapan generasi muda bahwa kebudayaan daerah sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan masyarakat modern. Walaupun keberadaannya cukup memprihatinkan, kekayaan budaya bangsa ini belum diperhatikan dan digarap dengan baik. Selama ini kajian terhadap sastra lisan lebih diarahkan pada inventarisasi, dokumentasi, dan analisis struktural cerita rakyat sehingga aspek tradisi bercerita belum tergarap.Kata Kunci: tradisi bercerita, tukang cerita, pencerita biasa, penikmat cerita, Kecamatan Mungka

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

SALINGKA

Publisher

Subject

Description

SALINGKA: Journal of Language Studies is published by the National Agency for Language Development and Cultivation. It is a research journal which publishes various research reports, literature studies and scientific writings on phonetics, phonology, morphology, syntax, discourse analysis, ...