Pemanfaatan cendawan entomopatogen sebagai agens pengendali hayati merupakan salah satu cara untuk menghindari dampak negatif bahan kimia terhadap lingkungan. Cendawan entomopatogen yang telah banyak digunakan untuk pengendalian serangga hama secara hayati adalah Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Aspergillus sp., Nomuraea rileyi. Cendawan tersebut bersifat patogenik terhadap berbagai jenis serangga dengan kisaran inang yang luas. Cendawan entomopatogen lebih mudah didapatkan pada daerah rizosfer. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui cendawan yang terdapat pada rizosfer berbagai tanaman hortikultura di beberapa wilayah Kabupaten Mandailing Natal. Cendawan entomopatogen diambil dari tanah di sekitar tanaman (rizosfer) hortikultura di 8 lokasi yaitu lahan pertanaman sawi, mentimun, kacang panjang, tomat, kedelai jagung, kacang hijau dan terung. Sampel tanah diambil pada lima titik dengan sistem diagonal. Isolasi cendawan dari tanah dilakukan dengan metode perangkap serangga (Insect baid method). Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh tanah yang diteliti hanya ditemukan 1 genus cendawan entomopatogen dari rizosfer berbagai tanaman hortikultura di beberapa wilayah kabupaten Mandailing Natal yaitu Metarhizium.
Copyrights © 2018