Sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan tanaman asli Indonesia yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat kumur dan luka ringan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari kulit batang dan daun Sungkai dan mengetahui golongan senyawa yang diperkirakan aktif sebagai antibakteri. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Fraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil-asetat dan metanol. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode microdillution, dan metode bioautografi kontak untuk mengetahui golongan senyawa yang diperkirakan aktif sebagai antibakteri. Hasil pengujian menunjukan kulit batang sungkai tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Sedangkan Ekstrak daun sungkai, fraksi etilasetat, fraksi metanol memiliki Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) terhadap S. aureus berturut-turut 1024 µg/ml, 1024 µg/ml dan 512 µg/ml, sedangkan terhadap E. coli, ekstrak dan fraksi memiliki KHM dan KBM 512 µg/ml. Hasil uji bioautografi kontak terhadap S.aureus dan E. coli dari ekstrak dan fraksi-fraksi daun Sungkai menunjukan bahwa senyawa yang diperkirakan aktif sebagai antibakteri adalah golongan senyawa alkaloid dan flavonoid. Kesimpulan Fraksi metanol daun Sungkai memiliki aktivitas antibakteri yang paling baik terhadap S.aureus dan E.coli dengan KHM dan KBM 512 µg/ml
Copyrights © 2015