Jurnal Ilmiah Widya
Vol 4 No 3 (2018)

PENGGUNAAN KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR JAKARTA PUSAT

Wijayanti, Wijayanti (Unknown)
Novianti, Novianti (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Sep 2017

Abstract

ABSTRAK: Riskesdas (2010) menyatakan bahwa cakupan penggunaan IUD sebanyak 5,1%, Implant 4%, Metode Operasi Wanita (MOW) 2,1%. Berdasarkan SDKI (2012), cakupan penggunaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sebanyak 3,2% menggunakan Metode Operasi Wanita (MOW), 0,2% Menggunakan Metode Operasi Pria (MOP), 3,9% menggunakan IUD, 3,3% menggunakan Implant. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran cakupan penggunaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 283 akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2015. Hasil penelitian diketahui bahwa jumlah akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 283 responden. Akseptor KB tertinggi menggunakan IUD (71,73%) dan Implant (28,27%), dengan kategori usia tertinggi yaitu usia 35-39 tahun (24,38%), tingkat pendidikan tertinggi yaitu pendidikan SMA (45,23%), serta paritas tertinggi yaitu multipara (72,44%). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan penggunaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan cara meningkatkan program promosi kesehatan seperti kegiatan penyuluhan, penyediaan media KIE bagi masyarakat dan petugas kesehatan, memfasilitasi pelayanan KB MKJP secara mobile, melibatkan kader posyandu dan kader PKK, dan meningkatkan keterampilan komunikasi dan konseling serta teknik pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang bagi bidan.Kata Kunci: Keluarga Berencana, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Puskesmas ABSTRACT: Riskesdas (2010) reported that the coverage of utilization IUD 5,1%, Implant 4%, tubectomy 2,1%. SDKI (2012) reported the utilization of Long Acting and Permanent Methods (LAPM) contraceptive i.e tubectomy 3,2%, vasectomy 0,2%, IUD 3,9%, and implant 3,3%.  Objective of the study is to describe the coverage of long acting and permanent methods of contraceptive in Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Central Jakarta in year 2015. Around 283 people who use LAPM contraceptive are participate in this study. Studies show that most of people are using IUD (71,73%) and Implant (28,27%). Another result, most of people who use LAPM contraceptive in Kecamatan Sawah Besar aged 35-39 years old (24,38%), have educational background senior high school (45,23%), and with level of parity is Multipara (72,44%). The conclusion is result of studies can be improved the coverage of utilization Long Acting and Permanent Method (LAPM) contraceptive in Puskesmas Kecamatan Sawah Besar. Public health activities are required to increase utilization of Long Acting and Permanent Method (LAPM) methods including enhancing women’s knowledge about Long Acting and Permanent Method, improving IEC media, involving Posyandu and PKK cadres, arranging mobile service, and strengthening skill for midwives about counseling, communication, and the substance of LAPM methods.  Keyword: Family Planning, Long Acting and Permanent Methods Contraceptive, Puskesmas

Copyrights © 2018