ABSTRAKHutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut, pantai berlumpur (Bengen, 2003 dalam Dhimas Wiharyanto, 2010). Indriyanto (2006); Poedjirahajoe, dkk (2017) juga mengatakan bahwa hutan mangrove mempunyai manfaat ganda, baik dari aspek , ekonomi, maupun ekologi. Penelitan ini ditujukan untuk mengetahui nilai atau valuasi ekonomi hutan mangrove di Desa Dampala Jaya, Kabupaten Buton Utara. Desa Dampala Jaya merupakan bagian Kecamatan Kulisusu Barat yang memiliki luas hutan mangrove 1.860,12 ha (Peta tutupan lahan, 2009; Peta Potensi Desa BPS, 2014). Jenis data meliputi data ekologi dan ekonomi yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis vegetasi, Analisis Potensi Vegetasi Mangrove, Analisis Vegetasi, Analisis Biaya Penyusun Tegakan Pohon, Penentuan nilai ekonomi dari tegakan pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Dampala Jaya terdapat 5 (lima) jenis mangrove, antara lain Tongke (Bruguiera gymnorrhyza), Lumbe (Rhizophora stylosa), Kontawu (Xylocarpus granatum), Tompira (Heriteria littoralis), Buli (Bruguiera parviflora). Nilai INP tertinggi yaitu Tongke (Bruguiera gymnorrhyza) yaitu 95,75; dengan volume 85,81m3/ha; dimana nilai tegakannya adalah Rp. 94.392.047,00. Keyword : : tegakan mangrove, hutan mangrove, valuasi ekonomi
Copyrights © 2019