Serangan hama merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi pada pembudidayaan tanaman kubisbunga (brassica olareceae L). Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu hama utama yang menyerangpertanaman kubis bunga. Penanganan secara luas yang dilakukan oleh petani pada umumnya adalah menggunakaninsektisida kimia yang pada akhirnya dapat menyebabkan dampak negatif seperti resurgensi, resistensi, dan biotipepada hama sasaran. Beberapa bakteri entomopatogen misalnya Bacillus thuringiensis dapat diisolasi dari tanah danberpotensi untuk dimanfaatkan sebagai agen hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakterientomopatogen yang diisolasi dari tanah sawah asal kecamatan Cilebar, Karawang serta daya bunuhnya terhadaphama ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman kubis bunga. Perlakuan perbedaan isolat yang telah diisolasi padasampel tanah yang berasal dari kecamatan cilebar tidak berpengaruh terhadap parameter intensitas seranganserangga uji Spodoptera litura Namun intensitas serangan pada perlakuan isolat 5 saat pengamatan akhir (33 HST)menghasilkan tingkat intensitas serangan larva serangga uji yang terendah. Perlakuan perbedaan isolat berpengaruhnyata terhadap persentase mortalitas serangga uji pada waktu pengamatan 24, 27, dan 33 HST. Persentase mortalitaslarva serangga Spodoptera litura tertinggi pada waktu pengamatan tersebut dihasilkan oleh perlakuan isolat bakteri 5,sedangkan perlakuan tanpa isolat bakteri (kontrol) memberikan tingkat persentase mortalitas terendah untuk seluruhwaktu pengamatan Hal ini menunjukkan bahwa isolat bakteri memiliki potensi kemampuan patogenitas terhadap larvaSpodoptera litura instar 3 yang merupakan stadia yang mempunyai kemampuan merusak paling tinggi terhadaptanaman budidaya.Kata kunci: Bakteri, Entomopatogen, Padi, Spodoptera, Ulat Grayak.
Copyrights © 2018