Filter By Year

1945 2024


Found 1 documents
Search Feminization of climbing perch, Anabas testudineus (Bloch, 1792) through larvae immersion milk solutions and soy milk

Feminization of climbing perch, Anabas testudineus (Bloch, 1792) through larvae immersion milk solutions and soy milk Helmi Zuryani; Boby Muslimin; Khusnul Khotimah
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 17 No 2 (2017): June 2017
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v17i2.352

Abstract

The ability of climbing perch, Anabas testudineus (Bloch, 1792) to grow effectively can be done for a sex reversal using natural steroids active ingredient which are derived from cow’s milk through immersion of the fish larvae. This research aims to increase the ratio of the female sex, survival, and growth of the larvae of climbing perch. The research material is a juvenile of 7 days old which is gained from induce breeding methods. The research was conducted at a hatchery. Sex ratio was observed in biology laboratory and water quality was observed in chemical laboratory of the University of Muhammadiyah Palembang from March to May 2016. Post-larva was immersed with three media for the treatment i.e. cow’s milk (P1), soya milk (P2) and the mix (P3). The immersion was done by 10 hours; used 2 ml L-1 dozed on each part and 50 post-larva were immersed on jar sized 10 liters. After immersing the post-larva was reared during 60 days in aquarium sized 30x30x30 cm3 for observation of sex ratio and growth. Sampling method used is a random sampling. The post-larva and water were observed every 10 days with 40% material sample of post-larva. The result showed that best grow is in P1 (61.11%). The length growth is 3.77 cm, biomass growth is 1.69 g, and produce sex ratio of female is 77.78%. Abstrak Kemampuan ikan betok, Anabas testudineus (Bloch, 1792) untuk tumbuh secara efektif dapat dilakukan dengan pembe-tinaan menggunakan bahan aktif steroid alami yang berasal dari susu sapi melalui perendaman larva. Penelitian ini ber-tujuan untuk meningkatkan nisbah kelamin betina, sintasan, dan pertumbuhan larva ikan betok. Bahan uji pada peneliti-an ini adalah larva usia tujuh hari yang didapatkan dari hasil pemijahan induk dengan penyuntikan secara semi alami. Tempat pemeliharaan larva dilakukan di panti benih. Penentuan nisbah kelamin larva ikan dilakukan di laboratorium biologi dan pengamatan air diuji di Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang dari bulan Maret sampai bulan Mei 2016. Perlakuan uji dilakukan dengan perendaman larva pada media, yaitu susu sapi (P1), susu kedelai (P2), dan campuran keduanya (P3). Masing-masing perlakuan direndam selama 10 jam dengan dosis perlakuan sebesar 2ml L-1 dan larva sebanyak 50 ekor L-1direndam pada stoples ukuran 10 liter. Setelah proses peren-daman, larva dipelihara dalam akuarium ukuran 30x30x30 cm3 selama 60 hari untuk diamati nisbah kelamin dan tingkat pertumbuhannya. Metode sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara acak. Sampling pada ikan uji dan air diamati setiap 10 hari sekali dengan jumlah sampling sebanyak 40% pada ikan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perendaman dengan larutan susu sapi adalah yang tertinggi, sintasan larva ikan betok sebesar 61,11%, per-tumbuhan panjang sebesar 3,77 cm, pertumbuhan bobot sebesar 1,69 g, dan nisbah kelamin betina sebesar 77,78% .

Page 1 of 1 | Total Record : 1