cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
Orientasi masa depan domain higher education dengan keterlibatan siswa terhadap siswa/i kelas X dan XI SMA Vidianto Risan; Linda Linda
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa/i SMA yang hendak menempuh pendidikan tinggi seringkali mengalami kebingungan dalam memilih jurusan kuliah. Keterlibatan siswa/i SMA terhadap proses belajar mengajar di sekolah berperan penting untuk tahap pendidikan berikutnya. Penelitian ini ingin melihat hubungan orientasi masa depan domain higher education dengan keterlibatan siswa terhadap siswa/i SMA Jakarta. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian melibatkan 50 siswa/i pada tahap uji coba dan 350 siswa/i pada tahap field. Hubungan orientasi masa depan domain higher education dengan keterlibatan siswa dilihat menggunakan teknik analisa Corellation Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan hubungan positif dan cukup signifikan antara kedua variabel. Sebagian besar siswa/i menunjukkan derajat yang rendah dan sangat rendah untuk kedua variabel. Siswa/i SMA Jakarta dapat melakukan diskusi tentang jurusan di perguruan tinggi dengan orangtua, guru, teman, dan kakak kelas menggunakan berbagai media. Siswa/i SMA Jakarta dapat lebih mengembangkan komitmen dalam mengikuti kegiatan sekolah di dalam maupun luar kelas.  Kata kunci: Keterlibatan Siswa, Orientasi Masa Depan
Digital story telling sebagai media bagi guru untuk mengembangkan komunikasi anak berkebutuhan khusus Brigitta Erlita Tri Anggadewi
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pendidikan saat ini mulai menempatkan anak berkebutuhan khusus bersama dengan anak regular atau anak yang tidak mengalami kebutuhan khusus dengan harapan anak berkebutuhan khusus maupun anak regular dapat saling belajar memahami dan menghargai. Sebagai guru, mengajarkan keberagaman tersebut merupakan tantangan tersendiri. Untuk itu, guru pelu memberikan sebuah alternatif untuk mengembangkan skomunikasi anak, sebab komunikasi merupakan salah satu sarana yang bagi seorang anak dalam bersosialisasi. Penggunaan digital storytelling menjadi salah satu cara yang dapat digunakan guru di kelas. Digital storytelling merupakan salah satu bentuk teknologi informasi dan komunikasi dimana guru dapat fokus bercerita mengenai tema tertentu dengan menggabungkan foto, gambar, tulisan, suara, dan musik sehingga membentuk sebuah rangkaian cerita yang menarik. Fokus artikel ini adalah membahas bagaimana penggunaan digital storytelling dapat digunakan untuk anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari artikel ini adalah memperkenalkan guru mengenai digital storytelling yang dapat menjadi salah satu alternatif di kelas untuk membantu mengembangkan komunikasi anak terutama untuk anak berkebutuhan khusus.  Kata kunci: digital storytelling, komunikasi, anak berkebutuhan khusus
Prestasi akademik ditinjau dari model bimbingan akademik Titin Suprihatin
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesuksesan akademik dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah bimbingan akademik (academic advising). Bimbingan akademik mencakup dua model layanan, perkembangan (developmental) dan preskriptive atau bersifat menentukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan prestasi akademik  ditinjau dari model bimbingan akademik yang dipersepsi oleh mahasiswa telah diterimanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa (n=361). Pengumpulan data menggunakan skala yang disusun berdasarkan model pembimbingan akademik yaitu model bimbingan perkembangan dan model bimbingan preskriptif. Skala bimbingan akademik (academic advising inventori) diadaptasi dari Winston & Sador (2002). Data prestasi akademik diperoleh berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Uji beda (Anava) digunakan untuk menguji perbedaan prestasi akademik ditinjau dari model bimbingan akademik.Hasil analisa diskriptif menunjukkan bahwa 229 responden (63,4%) mempersepsi dirinya memperoleh bimbingan akademik yang bersifat developmental, yaitu model bimbingan yang didasari dari hubungan personal antara mahasiswa dan pembimbing, mencakup masalah akademik, karir dan personal, tidak hanya fokus pada tujuan akademik. Sedangkan 132 mahasiswa (35,6%) mempersepsi dirinya memperoleh bimbingan model prescriptive; yaitu model bimbingan yang didasari hubungan yang impersonal dan otoritas, hanya menjawab pertanyaan yang spesifik, dan tidak melibatkan mahasiswa dalam membuat pertimbangan. Hasil uji anava diperoleh nilai F= 0,003 dan p = 0.957 (p>0,05) menunjukkan tidak adanya perbedaan prestasi akademik antara mahasiswa yang mempersepsi menerima model bimbingan akademik  model developmental dan model prescriptive  Kata Kunci: Bimbingan akademik, model bimbingan perkembangan, model bimbingan preskriptif
Hubungan antara hipotyroid dengan kasus ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada Anak Usia Dini di area Pertanian Bawang Kabupaten Brebes Nurul Huda; Fifti Istiklaili
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak khususnya anak usia dini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh guru dan orang tua. Identifikasi dan penanganan yang tepat dibutuhkan agar tumbuh kembang serta psikologis anak dapat dijaga dan dimonitoring. Hipotyroid sering kali terjadi disebabkan oleh bahan makanan yang terpapar pestisida. Unsur pembangun dalam tubuh akan terhambat apabila sebagian dari zat pestisida masuk ke dalam tubuh manusia. Diantara tanda-tanda hipotyroid adalah keseimbangan, kontrol tubuh dan aktivitas tidak dapat dikendalikan secara maksimal terutama pada anak usia dini. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasikan hipotyroid pada anak usia dini di daerah pertanian bawang Kabupaten Brebes, 2) mengetahui tingkat kejadian ADHD pada anak usia dini di daerah pertanian bawang Kabupaten Brebes, 3) menganalisis hubungan antara hipotyroid dengan tingkat kejadian ADHD pada anak usia dini di daerah pertanian bawang Kabupaten Brebes. Metode yang digunakan adalah dengan analisis statistik deskriptif dan uji korelasi. Identifikasi mengambil sampel sebanyak 2489 anak menggunakan teknik screening memakai intrumen SPPAHI (Skala Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif Indonesia), sedangkan uji korelasi menggunakan sampel darah untuk mengukur tingkat hormon tiroid  sebanyak 25 anak.  Hasil dari penelitian ini adalah: 1) identifikasi data screening menunjukkan dari tiga kecamatan, Kersana (37%) dan Jatibarang (38%) memiliki angka ADHD yang tinggi, sedangkan Larangan memiliki tingkat ADHD paling rendah (25%), 2) data yang didapatkan menunjukkan 53,5% negatif, 13,9% terdeteksi dini dan 32,5% positif ADHD, 3) hasil analisis korelasi menunjukkan nilai r = 0.27 (Hо diterima) yang berarti bahwa hipotyroid bukan merupakan faktor utama penyebab ADHD. Terdapat berbagai faktor lain seperti pola makan, gizi, genetika dan faktor lingkungan, serta tingkat sosial ekonomi keluarga.  Kata kunci: hipotyroid, ADHD, pestisida, pertanian, bawang
Karakteristik distorsi kognisi pada remaja putri penderita gangguan dismorfik tubuh Sumi Lestari
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk menggambarkan karakteristik distorsi kognisi pada remaja putri yang mengalami gangguan dismorfik tubuh. Metide dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun jumlah responden 3 yaitu remaja putri/perempuan yang mengalami gangguan dismorfik tubuh dengan memenuhi kreteria gejala berdasarkan pada DSM V, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun analisis data dengan menggunakan pisau analisis Yin. Terdapat lima karakteristik distorsi  kognisi pada responden penelitian ini antara lain kritik diri (self critical) dari ketigaresponden sensitif terhadap kritik diri terutama berkaitan dengan kecantikan atau kesempurnaan penampilan, menyalahkan diri (self blame) dalam hal ini responden menyalahkan dirinya jika terjadi pengalaman yang tidak mneyenangkan dalam hidupnya meskipun bukan kesalahan mereka, kemampuan menggontrol diri atau manajemen diri (helplessness) responden cenderung lemah dan tidak mampu mengontrol pikiran dan perilakunya sehingga mereka cenderung menyerah dengan piirannya yang salah, individu merasa gagal dan pesimis (hopelessness) beberapa responden merasa pesimis dengan masa depannya karena defek atau kekurangan fisik yang dimilikinya  dan kecenderungan individu untuk memandang dunia atau lingkungan sekitar sebagai tempat yang berbahaya (preoculation with danger) responden cenderung menghindari lingkungan atau situasi yang menurutnya mengancam dirinya. Kata kunci: gangguan dismorfik tubuh, karakterisrik distorsi kognisi, remaja putri
Pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas pada tuna daksa Rosita Yuniati; Prilya Shanty Andrianie; Dewi Sulistyawati
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecacatan bagi sebagian orang merupakan suatu masalah yang sangat berat serta dapat menghambat cita-cita dan aktivitas. Bagi orang yang mengalami kecacatan atau tuna daksa memiliki berbagai permasalahan baik aspek sosial maupun psikologinya. Kecacatan yang dialami menyebabkan tuna daksa mengalami kemunduran dalam melakukan aktivitas sosialnya. Sehingga membuat tuna daksa menjadi inferior, patah semangat, merasa tidak berharga serta mengalami krisis kepercayaan diri. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa tuna daksa cenderung mengalami inferior atau rendah diri  karena keterbatasaan fisik. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan inferioritas adalah dengan terapi candra jiwa. Terapi candra jiwa adalah terapi mengenai penanaman lima watak utama yaitu rila, narima, jujur, sabar, dan budi luhur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi candara jiwa terhadap inferioritas tuna daksa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. dr. Soeharso Surakarta. Desain penelitian adalah single group design dengan one group pre-test dan  post-test experiment. Subjek Penelitian menggunakan  8 kelayan tuna daksa usia 17-35 tahun yang memiliki nilai inferioritas sangat tinggi dan tinggi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada penurunan inferioritas subjek penelitian setelah terapi candra jiwa, yaitu saat pre-test ke post-test dengan nilai Z = - 2,243 dengan p= 0,025 (p < 0,05), saat pre-test ke followup dengan nilai Z = -2,366 dengan p= 0,018 (p < 0,05). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terapi candra jiwa dapat menurunkan inferioritas pada tuna daksa.   Kata kunci : inferioritas, terapi candra jiwa
Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja Siti Nurina Hakim; Aliffatullah Alyu Raj
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar fenomena mulai semaraknya kecanduan internet (internet addiction) pada berbagai kalangan, terutama remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mendisripsikan berbagai dampak dari kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara proportional purposive random sampling, diperoleh 6 orang subjek, 3 laki-laki dan 3 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan ada dampak positif dan negatif, yang dikelompokkan menjadi dampak yang bersifat sosial, klinis, akademis, ekonomis, dan agamis. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kecanduan internet (internet addiction) ini lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya. Kata kunci : Dampak, Kecanduan internet (internet addiction), Remaja
Penggunaan internet dan perilaku seksual pranikah remaja Herdina Indrijati
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan internet terhadap perilaku seksual pra nikah remaja. Penggunaan internet didasarkan pada berapa lama menggunakan internet dalam sehari. Adapun perilaku seksual pranikah remaja merujuk pada bentuk-bentuk perilaku seksual pranikah dari Sarwono (2013) yang meliputi adanya perasaan tertarik, berkencan, bercumbu dan bersenggama. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan subyek 212 remaja dikota Surabaya. Alat ukur penelitian menggunakan angket penggunaan internet dan skala perilaku seksual pranikah. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji Analisis Varian. Hasil uji hipotesis didapatkan bahwa nilai F : 6.087 dengan siginifikansi 0.003 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penggunaan internet terhadap perilaku seks pranikah pada remaja.   Kata kunci: Penggunaan Internet, Perilaku Seksual Pranikah Remaja
Pengembangan alat peraga untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika pada anak dengan ADHD Mariyah Mariyah; Christiyanti Aprinastuti; Brigitta Erlita Tri Anggadewi
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan untuk anak dengan Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) membutuhkan usaha yang lebih dibandingkan dengan pendidikan pada anak yang tidak ADHD. Anak dengan ADHD yang cenderung sulit berkonsentrasi dan memiliki aktivitas yang berlebih sehingga dalam pembelajaran dibutuhkan alat yang selain dapat membantu anak untuk memahami materi pelajaran juga dapat menarik perhatian dan menyalurkan aktivitas anak tersebut. Penggunaan alat peraga menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu anak dengan ADHD menghitung penjumlahan dan pengurangan serta menarik perhatian anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pengembangan Alat Peraga Papan Penjumlahan dan Pengurangan dan kualitas alat peraga tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (R&D). Langkah-langkah dalam penelitian yang digunakan memodifikasi tujuh dari sepuluh prosedur R&D menurut Sugiyono, Penelitian ini dilakukan di SD N Sarikarya dengan subjek penelitian seorang anak dengan ADHD kelas II. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tujuh langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk dan (7) revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik menurut skala 4. Pengembangan alat peraga papan penjumlahan dan pengurangan dilengkapi dengan album berupa petunjuk cara penggunaan alat peraga dan juga dilengkapi dengan bilik. Rata-rata hasil validasi papan penjumlahan dan pengurangan adalah 3,73, sedangkan rata-rata hasil validasi album oleh validator 1,2, dan 3 yaitu 3,77.Kata kunci:  Alat Peraga, ADHD, dan Matematika 
Menumbuhkan Online Resilience pada Anak di Era Teknologi Digital Wiwin Hendriani
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan teknologi digital saat ini semakin meluas di masyarakat. Individu dari berbagai kelompok usia menjadi pengguna aktifnya untuk berbagai keperluan, tak terkecuali anak-anak. Namun demikian berbagai kajian menunjukkan bahwa era teknologi digital membawa tantangan yang begitu besar di balik kemudahan yang ditawarkan. Kesempatan belajar dengan segala keluasan akses informasi juga membawa konsekuensi lain dalam diri anak. Setiap saat, di samping informasi yang bermanfaat bagi proses belajarnya, anak juga bertemu dengan contoh-contoh perilaku tidak tepat yang bahkan bertentangan dengan nilai dan norma sosial ketika berinteraksi dengan teknologi digital. Berbagai faktor risiko dunia digital perlu segera ditangani, mengingat anak adalah generasi penerus yang akan menentukan baik tidaknya kehidupan masyarakat di masa depan. Membekali anak dengan kemampuan dalam menilai dan memilah secara mandiri berbagai pengaruh dunia online adalah langkah mendasar yang perlu diupayakan. Menumbuhkan online resilience pada anak menjadi kebutuhan penting untuk dapat dilakukan dalam memperkuat kemampuan mereka mengelola berbagai risiko, sehingga mampu terus berkembang menjadi pribadi yang tangguh. Berangkat dari catatan penulis dalam Buku Seri Ke-2 Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa: Psikologi dan Teknologi Informasi yang diterbitkan oleh HIMPSI (2016), paparan dalam tulisan ini yang merupakan hasil telaah literatur akan menindaklanjuti kebutuhan tersebut, dengan menguraikan langkah yang dapat ditempuh orangtua dalam menumbuhkan online resilience.   Kata kunci: Online resilience, pengasuhan apresiatif, era teknologi digital

Page 1 of 4 | Total Record : 36


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 1 (2017)