cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
JURNAL SIMETRIK
ISSN : 23029579     EISSN : 25812866     DOI : -
Jurnal SIMETRIK adalah jurnal yang mempublikasikan tentang bidang ilmu yang berkaitan dengan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro-Listrik, terbit secara berkala dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). ISSN (Cetak) : 2302-9579 , ISSN (Online): 2581-2866.
Arjuna Subject : -
Articles 100 Documents
ANALISIS PENATAAN AREAL TERMINAL ANGKUTAN UMUM MARDIKA KOTA AMBON Henriette Dorothy Titaley, ST., MT; Penina T Istia; Nelda Maelissa
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.413 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.93

Abstract

Terminal Mardika merupakan salah satu terminal yang memiliki andil besar dalam roda perekomunian masyarakat kota Ambon karena selain terletak pada pusat kota, terminal ini berdekatan dengan pasar dan pertokoan yang ada. Dari hasil pengamatan di lokasi, terjadi penyalahgunaan fungsi terminal yang dilakukan baik dari pengemudi kendaraan, para penumpang maupun pedagang-pedagang kaki lima yang melakukan aktivitas masing-masing sehingga menimbulkan masalah lain seperti kemacetan yang terjadi pada akses keluar masuk kendaraan. Hal ini menyebabkan terjadi penurunan fungsi terminal untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna terminal dalam hal ini pengemudi kendaraan dan penumpang dimana kondisi terminal menjadi semrawut.  Dari permasalahan ini maka areal terminal Mardika perlu penataan ulang sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai terminal dengan baik. Penataan dititikberatkan pada model pola parkir yang efektif dan waktu pelayanan bagi kendaraan dengan mengamati pola masuk kendaraan dalam terminal Mardika. Dari hasil rekapan data frekuensi kendaraan pada terminal Mardika memperlihatkan bahwa peak hour keluar masuk kendaraan terjadi pada pukul 07.00-08.00 WIT, 10.00 -11.00 WIT, 15.00-16.00 WIT. Kondisi eksisting menunjukan bahwa kapasitas pelayanan terminal A1 dan A2 perlu penangan terkait dengan pelayanan kendaraan. Dengan mengembalikan fungsi terminal hanya untuk parkiran kendaraan maka permasalahan kemacetan dan antrian yang panjang dapat diatasi. 
PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA TERHADAP PENGUKURAN TAHANAN JENIS: TANAH, PASIR DAN AIR LAUT DI PULAU AMBON DENGAN KONFIGURASI WENNER ALFA Vicky Salamena
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.335 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.75

Abstract

Tahanan jenis tanah sangat diperlukan dalam menentukan sistem pentanahan pada peralatan sistem tenaga listrik seperti di stasiun pembangkit atau gardu listrik.Dari hasil pengukuran tahanan jenis tanah dapat ditentukan tahanan pentanahan yang dapat dipakai untuk menentukan sistem pentanahan (grounding) peralatan listrik tersebut.Penelitian ini bermaksud mengukur tahanan jenis materia:l tanah, pasir dan air laut di pulau Ambon dengan metoda Wenner Alfa. Pengukuran dilakukan dengan variasi kedalaman elektroda dari 1-cm sampai dengan 8-cm dengan jarak elektroda 4-cm.Hasil pengukuran untuk tanah makin dalam elektroda tahanan V/I makin kecil untuk kedalaman lebih kecil dari jarak elektroda, untuk kedalaman elektroda lebih besar dari jarak elektroda hasil pengukuran tahanan V/I konstan. Hasil pengukuran jahanan jenis tanah tidak berpengaruh terhadap kedalaman eletroda.Hasil perhitungan tahanan jenis tanah dari pengukuran dengan perubahan elektroda dari 1-cm s/d 8-cm berkisar antara 4.000-Wcm s/d 6.000-Wcm yang reratanya berkisar 5.300-Wcm, tahanan jenis tanah nilainya tetap konstan dengan penambahan kedalaman elektroda.Pengukuran untuk material pasir menunjukkan bahwa kedalaman elektroda lebih kecil dari 4 cm nilai tahanan V/I konstan.Untuk kedalaman elektroda lebih besar dari jarak elektroda nilai tahanan V/I meningkat sebanding dengan kedalman eletroda.Tahanan jenis pasir bernilai konstan pada kedalaman lebih kecil dari jarak eletroda. Pengukuran tahanan V/I air laut konstan pada kedalaman eletroda lebih kecil dari jarak elektroda, selanjutnya akan mengecil bila elektroda semakin dalam. Semakin dalam eletroda, tahanan jenis air laut makin besar untuk kedalman elektroda lebih kecil dari jarak elektroda, untuk kedalaman eletroda lebih besar dari jarak elektroda pengukuran tahanan tahanan jenis air laut semakain kecil.
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral dan Losses Daya Pada Trafo Distribusi Hamles Leonardo Latupeirissa
JURNAL SIMETRIK Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.59 KB) | DOI: 10.31959/js.v7i2.43

Abstract

Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan ketidakseimbangan tersebut adalah pada beban-beban satu fasa di pelanggan jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut muncullah arus di netral trafo. Arus yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya losses, yaitu losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah.Penambahan beban pada gardu distribusi KP-01 di desa Hative Kecil dalam kurun waktu tahun 2014 sampai dengan 2015 yang signifikan tanpa memperhitungkan pembagian beban trafo, dampaknya begitu terasa bagi konsumen, sehingga terjadinya kerugian tegangan maupun daya yang sangat besar. Data hasil pengukuran siang hari maupun malam hari (beban puncak) yang dilakukan pada gardu distribusi KP-01di desa Hative Kecil, terlihat bahwa tegangan (V) dan arus (I), serta hasil perhitungan daya semu (S) tidak sama besar pada setiap fasa (R,S dan T).Berdasarkan hasil analisa, bahwa pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral dan losses daya pada trafo distribusi gardu kp-01 desa hative kecil diperoleh (i) losses (rugi) daya akibat adanya arus pada penghantar netral (PN) pada siang hari sebesar 5,52 % dan pada malam hari sebesar 7,12 %. (ii) losses (rugi) daya akibat arus netral yang mengalir ke tanah (PG) pada siang hari sebesar 9,36 % dan pada malam hari sebesar 12,71 %.
AUTOMATISASI PENGERAK PINTU AIR PADA BENDUNGAN PERSAWAHAN DI KABUPATEN BURU selin selin; Jacob Rikumahu; Richard Patiapon
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.577 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.77

Abstract

Ketidakstabilan debit air pada permukaan yang diperlukan akan menyebabkan hasil panen yang kurang memadai. Pada daerah-daerah yang mempunyai sawah yang luas harus membutukan seorang petugas untuk menutup dan membuka pintu air  (Dam) untuk  kebutuhan air pada sawah setiap harinya. Maka untuk penghematan waktu, untuk membuka dan menutup pintu air. Sebagai pengerak pemutar adalah motor listrik yang jika di berikan tegangan lewat sistim kontrol maka motor akan berputar sesuai kebutuhan yakni jika perlu untuk mebuka pintu maka motor akan berputar searah jarum jika untuk menutup maka motor akan berputar berlawana  sehingga pintu akan menutup saluran air yang mengalir.
Studi eksperimen pengaruh penggunaan blade sistem buka tutup arah horizontal terhadap kinerja kincir angin poros vertikal Azmain Noor Hatuwe
JURNAL SIMETRIK Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.028 KB) | DOI: 10.31959/js.v7i2.49

Abstract

Penelitian ini menerapkan sistem buka tutup blade arah horizontal pada kincir angin sumbu vertikal.  Ketika kincir angin berputar,  permukaan blade yang cembung bergerak berlawanan arah datang angin.  Hembusan angin yang menerpa permukaan cembung dari blade,  menghasilkan torsi yang bersifat memutar kincir pada arah berlawanan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan gi adalah true eksperiment. Penelitian diperoleh melalui pengujian langsung pada kincir yang menjadi objek penelitian.  Kincir angin ini menggunakan blade yang berbentuk empat persegi panjang dengan permukaan rata.  Jumlah bladr yang digunakan pada saat pengujian bervariasi 2, 3 dan 4, setiap pengujian jumlah blade yang terpasang,  diberikan hembusan angin 250 cm/detik, 180 cm/detik, 112 cm/detik, 86 cm/detik dan 55 cm/detik.Hasil pembahasan data penelitian diperoleh informasi bahwa. Sistem buka tutup blade dapat memutar kincir angin poros vertical, penggunaab blade 3 buah menghasilkan daya yang lebih besar, dari daya yang dapat dihasilkan oleh 2 atau 4 buah blade, semakin besar hembusan angin meningkatkan daya yang dihasilkan dan daya maksimal untuk masing-masing penggunaan blade diproleh pada kecepatan 250 cm/detik, yaitu 2 buah blade menghasilkan daya 0,134 Watt,  3 buah blade menghasilkan 0,16 Watt,  dan 4 buah blade menghasilkan daya 0,15 Watt.
ANALISIS KERUGIAN TEGANGAN PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) 380/220 VOLT GARDU DISTRIBUSI POLITEKNIK NEGERI AMBON Hamles Leonardo Latupeirissa; Halomon Muskita; Critter Leihitu
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.789 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.79

Abstract

Type jaringan distribusi pada kampus Politeknik Negeri Ambon merupakan type radial, dengan 17 titik beban. Memiliki kapasitas terpasang 200 kVA dengan ukuran panjang dan luas penampang kawat yang bervariasi pada setiap titik beban.Titik-titik beban yang berjarak jauh dan ukuran luas penampang tidak ideal seperti (i) gedung aula, (ii) gedung Teknik Elektro, dan (iii) gedung Teknik Sipil. Akibat dari jauhnya titik-titik beban tersebut dan juga ukuran luas penampang, maka mengakibatkan terjadinya jatuh tegangan.Hasil analisis terhadap kualitas tegangan pada jaringan tegangan rendah gardu Politeknik Negeri Ambon, terlihat bahwa ukuran panjang dan luas penampang suatu penghantar sangat mempengaruhi besar-kecilnya presentasi jatuh tegangan atau regulasi tegangan pada saluran penghantar tersebut. Hal tersebut dikarenakan semakin panjang suatu penghantar dan semaki kecil ukuran luas penampangnya, maka akan semakin besar hambatan atau resistansi pada penghantar.Pada perhitungan regulasi tegangan (VR), terlihat bahwa load bus 16 (8,21 %) dan 17 (8,56 %) terjadi regulasi tegangan yang melewati batas maksium 4 %. Hal ini diakibatkan dari panjang penghantar dan ukuran luas penampang penghantar yang kecil (16 mm2). Namun setelah mengganti ukuran luas penampang penghantar dengan yang lebih besar (70 mm2), maka terlihat adanya perbaikan kualitas tegangan, dimana regulasi tegangan pada load bus 16 turun menjadi 2,5 % dan pada load bus 17 turun menjadi 2,6 %.
TINJAUAN PENGAMAN GARDU DISTRIBUSI 37A TERHADAP LEDAKAN TRAFO DI SKIP DALAM PALDAM Ir. Denny Richard Pattiapon, MT
JURNAL SIMETRIK Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.794 KB) | DOI: 10.31959/js.v7i2.47

Abstract

Daya listrik yang dewasa ini digunakan bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), selanjutnya daya listrik tersebut didistribusikan ke pusat-pusat beban melalui transformator distribusi. Sistem pendistribusian energi listrik ke pusat beban melalui gardu distribusi sering kali menyebabkan terjadinya gangguan pada transformator distribusi. Berdasarkan pengalaman yang sering terjadi di lapangan dimana terjadi permasalahan pada trafo disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya trafo daya tidak stabil, beban tidak seimbang, pembebanan yang melebihi kapasitas trafo dan masalah lain yang sering terjadi pada pusat-pusat beban, serta kurang terpeliharanya peralatan-peralatan transformator distribusi. Dari hasil analisis perlu ditekankan dalam menjaga keseimbangan beban serta pemeliharaan peratatan gardu distribusi demi meningkatkan pelayanan yang aman dan baik bagi konsumen. Sebuah transformator memiliki berbagai jenis pengaman yang digunakan untuk masing-masing kondisi serta waktu tertentu. Pembumian pada gardu distribusi bertujuan untuk mengamankan trafo serta bagian-bagian dari peralatan yang konduktif dari bahaya tegangan sentuh. Penyusunan peralatan pada panel gardu harus diatur sedemikian rupa sehingga aman bagi manusia. 
Mitigasi karakter muka air banjir dari morfometri DAS Wai Loning – Negeri Laha, berbasis Geographic Information System (GIS) Steanly Reynold. R. Pattiselanno
JURNAL SIMETRIK Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1327.777 KB) | DOI: 10.31959/js.v7i2.48

Abstract

Karakter sungai di Pulau Ambon memiliki ciri hanya satu aliran sungai utama dari hulu ke hilir ataupun satu aliran sungai utama yang akan terbagi menjadi beberapa anak sungai di arah hilir.  Ini berbeda dengan karakter sungai Wai Loning yang membelah Negeri Laha yang menerima aliran dari dua sungai utama lainnya yaitu Wai Sakula dan Wai Tengah, yang menyebabkan potensi debit banjirnya menjadi berkali lipat lebih banyak terutama di musim hujan.Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu kajian studi penelitian tentang potensi karakter muka air banjir aliran sungai pada DAS yang dibentuk oleh kesatuan aliran Wai Sakula – Wai Tengah – Wai Loning, yang pastinya membutuhkan survey kawasan DAS demi mengumpulkan parameter morfometri DAS. Data teknis yang diperlukan untuk DAS Wai Loning berupa morfometri sungai yang meliputi: luas DAS, panjang DAS, lebar DAS, kemiringan data gradien sungai, orde dan tingkat percabangan sungai, kerapatan sungai, dan bentuk DAS.Berdasarkan hasil identifikasi data  WRb= 12,33 dan Rc = 0,25, maka DAS Wai Loning yang terbentang antara 3°40’6,51” - 3°43’19,50” LS dan 128°1’17,20” - 128°5’26,98” BT dengan luas 35.674.050,00 m2 (35,67 km2) atau 3.567,405 Ha, dan keliling 41.990,00 m (41,99 km) termasuk karakter DAS dimana sungainya mengalami kenaikan dan penurunan muka air banjir yang berlangsung dengan cepat serta karakter debit puncak yang datang dengan cepat, begitu juga penurunannya.
ANALISA KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA TERMINAL ANGKUTAN UMUM MARDIKA AMBON Penina Istia; Nelda Maelissa; Henriette Titaley
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.451 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.80

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan sesuatu yang berpusat pada upaya pemenuhuan kebutuhan dan keinginan pelanggan”. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu publik pemerintah akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. pelayanan di terminal Mardika untuk pelayanan jasa transportasi masih belum teratur artinya belum sesuai yang diharapkan oleh pengguna jasa transportasi. Pengaturan kendaraan yang masuk dan keluar belum tertata rapi sehingga menimbulkan kemacetan dan keresahan dari masyarakat dalam hal ini pengguna jasa transportasi. Bahkan dapat dikatakan juga bahwa pelayanan akan transportasi terasa sempit bergerak disebakan oleh para pedang kaki lima yang sering berjualan dalam terminal mardika sehingga aktivitas kendaraan angkutan umum di dalam terminal mengalami kemacetan.Metode analisa data yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisa regresi bergada dangan pengujian statistik berupa uji Uji determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel pelayanan jasa terminal angkutan umum mardika secara serentak terhadap variabel kepuasan, uji koefisien regresi bersama (uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel indenden (X1,X2,X3,....Xn) secara signifikan terhadap variable dependen (Y), dan Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui model regresi variabel independen (X1,X2,X3,....Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y)Hasil yang diperoleh dari analisa data adalah X10,217 atau sig < 0,05 signifikan, X2 0,727 atau sig < 0,05 signikan, X3 0,486 atau sig < 0,05, X4, X4 0,919 atau sig < 0,05, X5 0,051 atau sig < 0,05. Uji R2 (R square) sebesar 0,086 atau 86%., nilai F hitung sebesar 1,779 sedangakan F tabel menunjukan nilai sebesar 2,30 atau 1,779 > 2,30 maka dengan demikian dapat di katakan bahwa Ho di tolak, uji parsial nilai –t tabel < -t hitung yakni 1,989 < -1,242 dengan demikian Ho di terima. Uji koefisien variabel X2 Tingkat signifikan a = 5%, t hitung sebesar -0,351 dan t tabel sebesar 1,989 dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai variabel X2 = -0,351 > 1,989 maka di tolak.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTU TARIF DASAR OJEK DI KOTA AMBON BERBASIS ANDROID Eka Adhitya Dharmawan; Sri Widyanti Ginting; Femmy Noya
JURNAL SIMETRIK Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.388 KB) | DOI: 10.31959/js.v7i2.45

Abstract

Pengemudi ojek dan pengguna ojek di Daerah kota Ambon mengalami masalah yang sama dalam penentuan harga dasar ojek. Tarif masih ditentukan berdasarkan perkiraan jarak tempuh dari titik awal ke tujuan. Untuk mengatasi permasalahan penentuan tarif yang tidak terstandarisasi maka perlu dibuat suatu  aplikasi yang dapat membantu penentuan tarif ojek. Penelitian dilakukan dengan cara memetakan area dan menaruh penanda dalam aplikasi. Aplikasi Penentu Tarif Dasar Ojek dapat mempermudah pengguna dan pengemudi dalam melihat tarif dasar ojek secara realtime. Dapat menghitung harga dasar ojek berdasarkan tarif ojek dan jarak tempuh yang dilalui. 

Page 1 of 10 | Total Record : 100