cover
Contact Name
Indriyanti
Contact Email
indriyanti.iyt@bsi.ac.id
Phone
+62274-4342536
Journal Mail Official
jurnal.pariwisata@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pariwisata
ISSN : 25282220     EISSN : 23556587     DOI : https://doi.org/10.31311/par
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal PARIWISATA Terbit pertama kali pada 2014. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran dan kajian analisis-kritis mengenai Kepariwisataan dan Destinasi Wisata. Dengan lingkup keilmuan pada bidang: 1. Destinasi Pariwisata 2. Kualitas Pelayanan 3. Perhotelan 4. Budaya 5. Makanan
Articles 158 Documents
PENGARUH INOVASI SARANA PRASARANA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI OBJEK WISATA KARANGSETRA WATERLAND Yosef Abdul Ghani; Erlangga Brahmanto
Jurnal Pariwisata Vol 2, No 2 (2015): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.306 KB) | DOI: 10.31294/par.v2i2.909

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inovasi sarana prasarana terhadap kepuasan pengunjung di objek wisata karangsetra waterland Bandung. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukakan melalui penyebaran kuesioner menggunakan teknik non probability sampling kepada 100 responden di objek wisata karang setra, dengan pengambilan menggunakan teknik sampling insidental. data yang terkumpul di tabulasi kemudian di analisis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Dari hasil perhitungan menggunkan SPSS 16 didapatkan hasil bahwa inovasi sarana prasarana berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung karangsetra waterland sebesar 5,62%, dan 94,38% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dan dari hasil uji T diketahui hasil signifikansi sebesar 0,018 atau < dari nilai probabilitas 0,05, hasil ini menunjukan bahwa inovasi sarana prasarana berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung di objek wisata karangsetra waterland Bandung.Kata kunci : Inovasi sarana prasarana, Kepuasan Pengunjung, Taman air   ABSTRACT The aims of this study is to analyze the effect of inovation superstructure, infrastructure at karangsetra waterland Bandung on visitor’s satisfaction. This research using method descriptive with quantitative approach by using questionnaire. Data is to collecting use a technique non probability sampling with a sample is 100 person’s at karangsetra waterland how to sampling collection in this study use sampling insidental. data collected will a tabulation and then is to analysis use simple linear regression technique. The results of the study use SPSS 16 showed that influence of innovation superstructure, infrastructure  on visitors satisfaction 5,62% while 94,38% influenced by another factors are not examined in this research. The results from T analysis get showed the sygnification is 0,018 or < from probability value 0,05. This results is showed that variable inovation superstructure, infrastructure has a major influence on visitors satisfaction at karangsetra waterland Bandung.Keyword: Inovation superstructure, Infrastructure, Visitor’s Satisfaction, Waterpark
Pengaruh Keputusan Berkunjung Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Museum Geologi Bandung Yuliana Pinaringsih Kristiutami
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 1 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.281 KB) | DOI: 10.31294/par.v4i1.1761

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana pengaruh dari keputusan berkunjung terhadap kepuasan wisatawan di Museum Geologi Bandung. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang menekankan pada analisis pada data numerical yang diolah dengan metode statistik. Hasil analisis data membuktikan bahwa keputusan berkunjung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan. Hipotesis menguji pengaruh keputusan berkunjung terhadap kepuasan didapat nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,05 > 0,000 sehingga jalur signifikan dan nilai koefisien beta sebesar 0,965. Dari hasil itu dapat diartikan pada dasarnya keputusan “pembelian”, adalah seseorang yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan kepuasan. Kepuasan yang didapat oleh wisatawan secara langsung akan dipengaruhi oleh keputusan berkunjung. Hal ini menjadi sangat mendasar, karena tingkat kepuasan wisatawan sangat ditentukan dengan aspek pemenuh kebutuhan dan pemenuh keinginan dari wisatawan tersebut. Keputusan berkunjung didapat melalui proses pertimbangan berbagai aspek. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian, ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Sehingga secara tidak langsung ketika keputusan untuk berkunjung telah dibuat oleh seorang wisatawan, keputusan tersebut merupakan keputusan matang dimana objek wisata yang dipilih merupakan objek wisata yang memang dirasa mampu untuk memberikan kepuasan terhadap kegiatan berwisata wisatawanKata kunci : Keputusan berkunjung, Kepuasan, Wisatawan Museum Geologi. ABSTRACTThis research purpose is to know how the effect of the decision to visit to the tourist satisfaction at Museum Geologi Bandung. Quantitative analysis is the analysis type that focus on numerical data and process all the data with statistic method. The data analysis result come with the decision to visit has positive and significant effect to the tourist satisfaction. The hypothesis test of the effect of the decision to visit to the tourist satisfaction came with significance result  0,000. The sig. score 0,0000 smaller than the probability score 0,05 so the significance line and beta coefficients is 0,965. It means basically the decision to “buy” is someone have will to spent their money to get the satisfaction. The satisfaction tourist got directly affected by the decision to visit. This is became so basic, because the scale of the tourist satisfaction determined with the need fulfillment aspect and want fulfillment aspect of the tourist itself. Decision to visit obtained through consideration of various aspect. And then, before decide to buy, every consumer pass through five step, they are issue identification, searching of information, alternate evaluation, decision to buy and buying behavior.  So, when tourist make the decision to visit, the decision is final and the destination chosen is the destination that fulfill the need of tourist traveling satisfaction.Keyword : Decision to visit, customer satisfaction, Tourist Museum Geology   
Implementasi Sapta Pesona Pada Museum Mandala Wangsit Siliwangi Kota Bandung Faizal Hamzah; Eko Tri Utomo
Jurnal Pariwisata Vol 3, No 2 (2016): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.512 KB) | DOI: 10.31294/par.v3i2.1467

Abstract

ABSTRAKMuseum merujuk kepada bangunan tempat menyimpan khazanah sejarah purba atau yang lalu. Museum penting sebagai tempat kita memperdalam pengetahuan tentang sejarah masa lampau. Banyak dari masyarakat kurang berminat untuk datang ke museum. Wisatawan menjadikan museum sebagai tempat wisata alternatif. Pengunjung yang berkunjung ke museum sendiri kebanyakan karena adanya jadwal tour atau kunjungan dari instansi atau sekolah-sekolah para pengunjung yang mengagendakan untuk mengunjungi museum. Mendirikan suatu tempat wisata harus memperhatikan hal-hal yang penting dalam dunia pariwisata, salah satunya yaitu sapta pesona. Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di negara kita. Sementara itu kondisi yang terlihat saat ini 7 (tujuh) unsur sapta pesona tersebut belum terwujud secara maksimal pada Museum Mandala Wangsit Siliwangi, masih ada beberapa unsur dalam sapta pesona yang belum diwujudkan oleh pengelola museum sehingga mempengaruhi daya tarik wisatawan hingga saat ini. Beberapa unsur yang belum maksimal penerapannya yaitu indah dan kenangan. Maka perlu dilakukan perubahan manajemen, promosi, dan pemugaran tata ruang pada Museum Mandala Wangsit berdasarkan 7 (tujuh) unsur dari sapta pesona. Implementasi sapta pesona dilakukan agar dapat menarik wisatawan dan meningkatkan tingkat kunjungan.Kata Kunci: Museum, Implementasi dan Sapta Pesona. ABSTRACTMuseum refers to the building that keeping the treasures of ancient history or past. Museum is important for our place deepen the knowledge of past history. Many of them are less interested to come to the museum. Travelers make the museum as an alternative tourist spot. Visitors who visit the museum itself mostly for their tour schedule or from institutions or schools of the visitors which was scheduled to visit the museum. Establishing a tourist must pay attention to things that are important in the world of tourism, one  of Sapta Pesona. Sapta pesona is a condition that must be realized in order to attract more tourists to visit an area or region in our country. Meanwhile the condition seen at this time there are 7 (seven) elements of Sapta Pesona have not been realized to the maximize at the Museum Mandala Wangsit Siliwangi, still there are some elements in Sapta Pesona are not realized by the museum management that influence the tourist attraction until this time. Some elements are not maximized application that is beautiful and memorable. It is necessary to change the management, promotion, and restoration spatial Mandala Museum Wangsit by 7 (seven) elements of Sapta Pesona. Implementation of Sapta Pesona is done in order to attract tourists and increase the level of tourist traffic.Keywords: Museum, Implementation, Sapta Pesona.
KORELASI PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DALAM PENAMAAN FACTORY OUTLET (FO) DI BANDUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Gartika Rahmasari
Jurnal Pariwisata Vol 1, No 2 (2014): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.54 KB) | DOI: 10.31294/par.v1i2.168

Abstract

Abstract - English is regarded as prestigious language, including in Indonesia which has Indonesian language as its national language. English as an international language is more appreciated than Indonesian language, particularly in tourism. Bandung as one of tourism object, particularly as culinary and shopping destination, is also strongly affected in the usage of English. This can be seen from the naming of many Factory Outlets in Bandung, Indonesia, where most of them use English or its loan words as “brand” or name used by these Factory Outlets.  This paper is a literature study researching the connection of the usage of English in the names of Factory Outlet (FO) towards consumer’s buying decision. The object of this study is the students of Communication Science, Telkom University as many as 55 respondents, ranging between 17-20 years old. From the result of the study, it is known that generally the use of English in names of Factory Outlet (FO) affects the respondents’ decision to shop in FO. Keywords: Buying Decision, Factory Outlet, FO, English  Abstrak - Bahasa Inggris merupakan bahasa yang memiliki prestise atau kedudukan yang tinggi, bahkan di Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional mendapatkan apresiasi lebih tinggi dibandingkan dengan bahasa Indonesia, khususnya di bidang pariwisata. Bandung sebagai salah satu tujuan pariwisata, khususnya wisata kuliner dan tujuan belanja, tidak terkecuali mendapat pengaruh yang besar dalam hal penggunaan bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan sejumlah nama Factory Outlet yang ada di Bandung, yang hampir sebagian besar menggunakan bahasa Ingris atau serapan bahasa Inggris sebagai “brand” atau nama yang digunakan oleh Factory Outlet yang tersebar di seluruh Bandung. Jurnal ini merupakan study literatur yang meneliti tentang hubungan penggunaan bahasa Asing dalam nama Factory Outlet  (FO) terhadap keputusan pembelian. Yang menjadi responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Telkom sebanyak 55 responden, dengan rentang usia 17-20 tahun. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa secara umum, penggunaan bahasa Inggris dalam penamaan Factory Outlet (FO) mempengaruhi keputusan responden untuk berbelanja ke FO tersebut. Kata Kunci: Keputusan Pembelian, Factory Outlet, FO, Bahasa Inggris.
PENGOLAHAN MACAROON DI BAGIAN PASTRY AND BAKERY ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG Rian Andriani; Dina Dina
Jurnal Pariwisata Vol 3, No 1 (2016): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v3i1.899

Abstract

ABSTRAKDunia pariwisata tidak bisa dipisahkan dengan dunia perhotelan, karena hotel merupakan suatu industri yang berperan penting dalam perkembangan ekonomi pariwisata, dalam dunia perhotelan salah satu departemen yang memiliki peran penting adalah F&B Product, salah satunya Pastry And Bakery Section yang menyajikan berbagai makanan penutup yang sifatnya manis, seperti ice cream, pudding, cake, dan yang paling menarik perhatian adalah Macaroon. Macaroon ini selain enak, juga mempunyai tekstur yang lembut, bentuk yang menarik, rasa yang menggugah selera, dan disenangi banyak kalangan, tetapi macaroon ini menggunakan bahan yang mewah atau Exclusive maka dari itu penulis mengambil judul tersebut. Dalam studi ini, dilakukan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dan untuk pengumpulan data diperoleh melalui wawancara,  observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengolahan macaroon dibagian Pastry And Bakery Aston Tropicana Hotel Bandung cukup rumit karena berbeda dengan pengolahan cake atau cookies lainnya, seperti menggunakan bahan dasar yang cukup sulit dicari karena tidak semua toko bahan kue menyediakan almond powder, dalam cara mengocok meringue harus dengan kecepatan yang stabil, setelah di cetakpun harus di resting agar permukaan macaroon mongering sebelum dibakar dan alat yang digunakan harus menggunakan silpat agar macaroon tidak lengket saat dikelupas. Kata Kunci : Hotel, Pastry, Bakery, Macaroon. ABSTRACTWorld tourism can not be separated from the world of hospitality, because the hotel is an industry that plays an important role in the economic development of tourism, in the world of hospitality one of the departments that have an important role is the F & B Product, one Pastry And Bakery Section which serves a variety of desserts that are sweet , such as ice cream, pudding, cake, and the most attention is the Macaroon. Besides delicious macaroon, also has a soft texture, shape attractive, appetizing flavors, and resented by many people, but this macaroon using luxury materials or Exclusive therefore the writer take the title. In this study, conducted descriptive qualitative research method. And for the collection of data obtained through interviews, observation, literature study, and documentation. These results indicate that the processing macaroon section Pastry And Bakery Aston Tropicana Hotel Bandung is quite complicated because it is different from the processing of cake or cookies, such as using a basic material that is quite difficult to find because not all grocery store cake provide almond powder, in a way whisk meringue should steady pace, after resting in cetakpun must in order macaroon surface dried before being burned and the tools used must be used in order macaroon silpat not sticky when peeled.  Keywords: Hotel, Pastry, Bakery, Macaroon.
PENGARUH LINGKUNGAN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA PNS BALITSA LEMBANG Rina Dwi Handayani
Jurnal Pariwisata Vol 2, No 1 (2015): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.582 KB) | DOI: 10.31294/par.v2i1.352

Abstract

Lingkungan kerja dalam perusahaan merupakan faktor penting untuk peningkatan kinerja, sehingga diharapkan kepuasan kerja karyawan akan tercipta. Semangat kerja digunakan untuk menggambarkan suasana keseluruhan yang dirasakan para karyawan dalam perusahaan. Tujuan dari penulisan ini adalah melihat pengaruh lingkungan kerja dan semangat kerja terhadap kinerja pegawai. Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang menghasilkan hasil, dan berpengaruh penting untuk pencapaian tujuan perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah PNS BALITSA Lembang dengan sampel 40 responden secara purposive sampling. Hasil penelitian analisis regresi diketahui persamaan , artinya apabila variabel lingkungan X1, semangat kerja X2, tidak dilaksanakan dengan baik, maka nilai kinerja sebesar 6,087. ß1 = 0,350, setiap kenaikan variabel lingkungan (X1) sebesar 1 satuan, maka meningkatkan kinerja 0,350, asumsi variabel lain tetap. ß2 = 0,329, setiap kenaikan variabel semangat kerja (X2) sebesar 1 satuan, maka meningkatkan kinerja 0,239, asumsi variabel lain tetap. Koefisien  variabel (X1) sebesar 2,080; variabel (X2) sebesar 1,884. (  sebesar 2,028). Maka hanya variabel lingkungan saja yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien = 10,028 yang lebih besar dari = 4,08. Lingkungan dan semangat kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien determinasi ( ) yang diperoleh dalam pengolahan data sebesar 0,455. Berarti lingkungan dan semangat kerja dapat menjelaskan variasi atau perubahan kinerja pegawai 45,5%, sedangkan 54,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil analisis diketahui suatu kinerja menjadi baik, jika dibantu oleh faktor yang menentukan timbulnya kinerja yang optimal. Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Semangat Kerja, Kinerja Karyawan. ABSTRACTWork environment in the company is an important factor for improving the performance, so expect employee satisfaction will be created. Morale is used to describe the overall atmosphere that is felt by employees in the company. The purpose of this paper is to see the influence of the working environment and morale to employee performance. Performance is the result of work that produces results, and the effect is important for the achievement of corporate objectives. The population in this study is a Civil Servant BALITSA Lembang with a sample of 40 respondents using purposive sampling. Results of the study are known regression analysis equation  means that if the environment variables X1, morale variables X2, not executed properly, and then the value of the performance was 6,087. ß1 = 0.350, every increase environmental variables (X1) of 1 unit, hence increasing the performance was 0.350, assuming other variables remain. ß2 = 0,329, every increase morale variable (X2) of 1 unit, hence increasing the performance was 0.239, assuming other variables remain. Variable coefficients  was 2,080; variable (X2) was 1,884. (  amounting to 2.028). Then only the environment variables are significant effect on employee performance. Coefficient = 10.028 greater than = 4.08. The environment and morale that jointly have a significant effect on employee performance. The coefficient of determination ( ) obtained in the processing of data at 0,455. Means the environment and morale can explain variations or changes in the performance of employees 45.5%, while 54.5% is explained by other variables outside the model. The results of analysis of a performance will be good, if aided by the emergence of factors that determine optimum performance.
Pengaruh Iklan Dan Harga Dalam Meningkatklan Tingkat Hunian Kamar Hotel Sutan Raja Hotel Dan Convention Centre Kabupaten Bandung Ani Solihat; Heri Hamzah; Eli Susana
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 2 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v4i2.2112

Abstract

ABSTRAKSutan Raja Hotel and Convention Centre Kabupaten Bandung diklasifikasikan sebagai hotel bintang empat karena memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan merupakan salah satu hotel unggulan di Kabupaten Bandung. Dengan semua fasilitasnya dan keunggulan yang dimiliki Sutan Raja Hotel and Convention Centre Kabupaten Bandung, tentunya hotel ini perlu melakukan strategi promosi yang baik guna memperkenalkan produknya agar bisa bersaing dengan hotel-hotel lain yang ada di Kabupaten Bandung. Sutan Raja Hotel and Convention Centre Kabupaten Bandung  menggunakan media internet untuk melakukan kegiatan promosinya terhadap jasa yang mereka tawarkan serta pada penjualan jasa akomodasi yaitu perhotelan, meningkatnya tingkat hunian kamar tidak hanya tergantung pada promosi yang dilakukan perusahaan tetapi juga tergantung pada layanan kebijakan harga yang diberikan, misalnya berupa potongan harga. Variabel terdiri dari independen iklan (X1) dan harga (X2) terhadap variabel dependen tingkat hunian kamar (Y). Metode menggunakan  analisis regresi dengan populasi adalah jumlah penginap dari bulan januari 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 dengan sempel berjumlah 100 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian terlihat bahwa variabel iklan (X1) berpengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar (Y) sebesar 0,258 variabel harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar (Y) sebesar 0,295. Pada uji F terlihat bahwa kualitas iklan dan harga, berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tingkat hunian kamar sebesar 13,172. Pada analisis koefisien determinasi terlihat bahwa besarnya hubungan iklan dan harga terhadap tingkat hunian kamar adalah 21,4% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Iklan, Harga, Tingkat Hunian Kamar ABSTRACTSutan Raja Hotel and Convention Centre Bandung regency is classified as a four star hotel because it has a fairly complete facilities and is one of the featured hotels in Bandung regency. With all the amenities and advantages of the Sutan Raja Hotel and Convention Centre Bandung District, this hotel certainly need to do a good promotion strategy to introduce products that can compete with other hotels in Bandung regency. Sutan Raja Hotel and Convention Centre Bandung Regency uses the internet to carry out promotional activities to the services they offer as well as the sale of accommodation services, namely hospitality, increasing occupancy rate depends not only on the sale of the company but also depends on the service policy of a given price, for example in the form of a rebate. The variable is composed of independent advertising (X1) and the price (X2) on the dependent variable occupancy rate (Y). Methods used regression analysis to the population is the number of sleepovers from January 2015 to December 2015 with a sample of 100 respondents drawn amounted use for Simple random sampling technique. The research result shows that the advertising variables (X1) significantly affects the occupancy rate (Y) amounted to 0.258 price variable (X2) significantly affects the occupancy rate (Y) of 0.295. In the F test seen that ad quality and price, the simultaneous significant effect on the level of occupancy at 13.172. On the coefficient of determination analysis shows that the magnitude of the relationship between advertising and the price of the room occupancy rate was 21.4% and the rest influenced by other variables that are not proposed in this study.Keywords: Advertising, Price, Room Occupancy Rate
Restoran Bisnis Berbasis Standar Kompetensi Endang Darwin Durachim; Faizal Hamzah
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 1 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.196 KB) | DOI: 10.31294/par.v4i1.1701

Abstract

Restaurant  Business base on competency is something important point to be presented on the activities of management  Hotel or  Restaurant, the reason is those thing  will up-grade  the Restaurant Business much better then  before. Especially on the situation and condition of the business  right now the competition  getting  so tight. So causing  of those case we have to provide as well as possible , how to make the Competency Standard Attitudes, Skills and Knowledge are being  presented  on  Restaurant Business. Actually the Competency Standard  have three dominant factors indeed such as:  All of dominant factors must be done in perfect condition  or excellent  Presentation , why  the Competency Standard  must be done in perfect condition ? because if the staff who In-Charge in the operation of the restaurant business, they are doing something Excellence Attitudes, Excellence Skills and Excellence Knowledge, so the whole of activities will be running well according to the necessarily of the restaurant business operation . In order to obtained  an optimal result in the operation of the Restaurant  Business is excellence of the presentation of the competency standard was carry out  by Management and Staff. The basic purpose to obtained an optimal result was  presented  by  Competency Standard , it will make all the guests / customers  are satisfied, and  automatically  the productiveness  / benefit or profit  will come over directly to the management.  Competency Standard is a statement of three interrelated components of Skills, Knowledge,and attitudes needed to carry out a particular tasks effectively in Industry. These are benchmarks made by Industry that are to be used to establish level of effective performance . They  provide a framework to suit the needs of all  the stockholder (Industry, Government , Training Provider, Trainees), regardless of location size.  Key Factors:  Restaurant Business Base on Competency , Socialization and Implementation of Competency Standard, Hierarchy of positions of Competency Standard in Tourism & Hospitality Industry,Realization  powerful of strategy restaurant business base on competency standard .
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP MOTIVASI DAMPAKNYA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI LOKAWISATA BATURRADEN Sopa Martina; Didin Syarifuddin
Jurnal Pariwisata Vol 1, No 1 (2014): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.161 KB) | DOI: 10.31294/par.v1i1.186

Abstract

Abstract - In an organization factors Human Resources has important role compared to other factors . If organizations fail to achieve the goal , the human factor can be the cause therein . Therefore employees need training and development to be able to motivate yourself to work better in order to achieve good performance anyway . This research was conducted using descriptive methods . Based on the findings of the 61 respondents mentioned the importance of the results in both categories at 81.8 % for the training and development available , the results in both categories at 74.3 % for employee motivation , and results in employees' performance lokawisata Baturraden by 86 , 3 % in the excellent category . As for the effect of training on employee motivation and pengembanagn obtained correlation value of 41.21 % , and for the influence of motivational variables on employee performance lokawisata Baturraden of 11.42 % . So that the total value obtained for training and development impact on motivation and its impact on job performance of 52.63 % . A percentage of 47.37 % is influenced by other factors . Keywords : job performance, motivation, training and development. Abstrak - Dalam suatu organisasi faktor Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang penting dibandingkan dengan faktor lain. Apabila organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan, maka faktor manusia dapat menjadi penyebab didalamnya. Oleh karena itu karyawan perlu mendapatkan pelatihan dan pengembangan untuk dapat memotivasi diri sendiri untuk bekerja dengan lebih baik sehingga tercapai prestasi kerja yang baik pula. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dari 61 orang responden tersebut maka didapat hasil dalam kategori baik sebesar 81,8% untuk pelatihan dan pengembangan yang tersedia, hasil dalam kategori baik sebesar 74,3% untuk motivasi karyawan, dan hasil dalam prestasi kerja karyawan Lokawisata Baturraden sebesar 86,3% dalam kategori sangat baik. Sedangkan untuk pengaruh pelatihan dan pengembanagn terhadap motivasi karyawan didapat nilai korelasi sebesar 41,21%, dan untuk pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja karyawan Lokawisata Baturraden  sebesar 11,42%. Sehingga didapat nilai total untuk pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap motivasi dan dampaknya terhadap prestasi kerja sebesar 52,63%. Sisanya sebesar 47,37% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci : motivasi, pelatihan dan pengembangan, prestasi kerja
PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA PANTAI TANJUNG PENDAM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA Syntia Novianti; Oda I. B. Hariyanto
Jurnal Pariwisata Vol 3, No 1 (2016): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v3i1.906

Abstract

ABSTRAKBelitung merupakan daerah tujuan wisata yang cukup popular dengan segala potensi yang dimilikinya, terkenal karena keindahan alam serta keanekaragaman budayanya. Pantai Tanjung Pendam merupakan satu-satunya pantai yang ada di Kota Tanjungpandan yang memiliki potensi wisata alam yang layak untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Pantai Tanjung Pendam berada di 0 km kota Tanjungpandan dengan luas sekitar 22 hektar. Berhadapan dengan pantai ini terdapat pulau kalamoa, didalamnya ada tempat peribadatan masyarakat Thionghoa. Pemandangan yang indah dengan hamparan pasir putih yang terdapat disekitar pantai ini menjadi daya tarik tersendiri serta letaknya yang strategis. Metode dari penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi potensi-potensi atraksi wisata apa saja yang dimiliki oleh Pantai Tanjung Pendam, selanjutnya menganalisa potensi-potensi tersebut melalui pedoman wawancara yang ditanyakan langsung kepada informan subjek penelitian yaitu pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung dan UPTD Taman Hiburan. Sehingga dari hasil tersebut didapatkan hasil penelitian, bahwa Pantai Tanjung Pendam memiliki potensi yaitu potensi wisata alam, budaya, dan buatan. Sehingga menghasilkan konsep event-event atraksi wisata alam, budaya, dan buatan yang harusnya bisa rutin diadakan di kawasan Pantai Tanjung Pendam. Penelitian ini juga menghasilkan konsep pengembangan atraksi Pantai Tanjung Pendam untuk menarik minat wisatawan agar menjadi daya tarik wisata unggulan di Belitung. Kata Kunci : Pengembangan, Atraksi Wisata Pantai, Wisata Unggulan. ABSTRACTBelitung is tourism destination area which quite popular with all of it’s potention. Tanjung Pendam beach is the only beach located  in Tanjung pandan city which have natural tourism potention that suitable to be develop as tourism region. Tanjung Pendam beach is located at 0 Km from Tanjungpandan beach with broad about 22 hectare. Be faced with this beach there is Calamoa Island, In the inside  there are place for act of devotion for Society of Thionghoa. Beautiful scenery with spread out area of white sand which is located in around this beach became attractiveness itself and it’s located that strategic. The Method of this research is descriptive Method with Phenomenological Qualitative. In this research, author identified potentions tourism attraction that own by Tanjung Pendam, after analize those potentions through manual interview that asked directly to the research informan subject which is Official Government of Tourism and Creative conomic Regency of Belitung and UPTD Taman Hiburan. Until from the result get result of Research, that Tanjung Pendam beach have potention like tourism nature,culture,and made in. With the result that produce events concept  attraction nature tourism,culture, and made in that supposed can be routinely be held in Tanjung Pendam beach area. This research also produce attraction development concept Tanjung Pendam beach for  attractive the interest of the tourist to became attractive considered superior in Belitung. Keywords: Development, Tourism atractions, Considered Superior.

Page 1 of 16 | Total Record : 158