cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia" : 5 Documents clear
Peran Latihan Olahraga Terhadap Pasien Gagal Jantung Dengan Fraksi Ejeksi yang Normal Sidhi Laksono Purwowiyoto
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.74 KB)

Abstract

ABSTRAK Setengah dari pasien gagal jantung (HF) memiliki fraksi ejeksi ventrikel kiri yang normal (HFpEF). Morbiditas dan mortalitas HFpEF hampir sama dengan HF yang mengalami penurunan fraksi ejeksi, walau pengobatan yang efektif masihlah belum jelas. Diagnosis HFpEF sering kali sangat menantang dan terpaku pada evaluasi klinis, pemeriksaan ekokardiografi dan penunjang lainnya. Latihan olahraga terbukti memperbaiki kualitas hidup pasien dengan gagal jantung sistolik, dan sebagai terapi tambahan pada gagal jantung yang telah direkomendasikan perkumpulan kardiologi Amerika ataupun Eropa. Kebanyakan studi-studi latihan olahraga menggunakan pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang menurun, banyak mekanisme yang dapat dipelajari dalam melihat perbaikan kualitas hidup pasien, namun data mengenai peran latihan olahraga terhadap pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang normal masihlah amat terbatas. Kata Kunci : HFpEF, latihan olahraga
Studi Pendahuluan: Perbandingan Fungsi Sistolik Dan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri Pada Pasien Kardiomiopati Dilatasi Dengan Fraksi Ejeksi Kurang Dari 30 % Dan Lebih Dari 30% Aufa Safira Putri; Nisha Aulia Fitriani
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.052 KB)

Abstract

ABSTRAK Dilated Cardiomiopathy (DCM) merupakan penyakit pada otot jantung, yang ditandai dengan dilatasi (pelebaran) ruang jantung dan penipisan dinding ventrikel, tanpa disertai penyakit arteri koroner, penyakit jantung katup atau penyakit jantung lainnya. Tatalaksana kardiomiopati dilatatif memerlukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan alat ekokardiografi, guna menilai fungsi sistolik dan fungsi diastolik ventrikel kiri. Pada penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengambil data dari berkas rekam medis RS. Jumlah pengumpulan data ekokardiografi terdiri dari 10 pasien dengan kardiomiopati dilatatif yang menjalani prosedur pemeriksaan ekokardiografi. Kemudian secara deskriptif dibandingkan fungsi diastolik LV pada kasus kasus dengan fungsi sistolik (Fraksi Ejeksi) LV <30% dan >30%. Hasil penelitian ini menunjukan pasien dengan EF ≥ 30% gangguan relaksasi (derajat 1) terdapat pada 60%, 20% memiliki gangguan compliance pseudonormal (derajat 2) dan 20% lainnya dengan gangguan restriktif (derajat 3). Pada pasien dengan EF < 30% gangguan relaksasi (derajat 1) hanya terjadi pada 20% kasus, sedangkan gangguan restriktif (derajat 3) teriadi pada 80% kasus. Dapat disimpulkan bahwa pasien Kardiomiopati dilatatif dengan EF < 30% lebih banyak mengalami gangguan disfungsi diastolik restriktif (derajat 3-4), sedangkan pada pasien dengan EF ≥ 30% lebih banyak mengalami gangguan disfungsi diastolik gangguan relaksasi (derajat 1). Kata Kunci : DCM, Fungsi Sistolik dan Fungsi Diastolik
Laporan Kasus : Teknik Pengukuran Derajat Keparahan Regurgitasi Aorta Claudia Arantha Sinar; Fadila Annisa
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.457 KB)

Abstract

Abstrak Regurgitasi aorta atau insufisiensi aorta dalah kelainan pada katup aorta yang menjadi lemah ataupun membesar sehingga katup tidak dapat menutup dengan baik. Hal ini mengakibatkan jumlah darah berlebihan pada ventrikel kiri, yang diterima baik dari atrium kiri maupun dari volume regurgitan aorta melalui katup aorta yang inkompeten, yang dikarenakan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri. Ekhokardiografi berguna dalam menentukan penyebab AR, dengan mendeteksi terjadinya dilatasi annulus dan pangkal aorta, diseksi aorta, atau patologi kuspis katup primer. Laporan Kasus ini bertujuan untuk mempelajari diagnosis dan menentukan derajat Regurgitasi Aorta dengan metode (Pressure Half Time) PHT pada ekhokardiografi. Hasil pemeriksaan Ekhokardiografi, terlihat peningkatan ketebalan dan massa ventrikel kiri disertai peningkatan volume dan tekanan diastolik ventrikel kiri yang dapat disebut LVH Konsentrik serta regurgitasi aorta. Hasil pengamatan ini disimpulkan bahwa teknik yang digunakan dalam ekhokardiografi berpengaruh untuk mengukur derajat keparahan regurgitasi aorta. Kata Kunci : Regurgitasi Aorta , Ekhokardiografi, Pressure Half Time
Hasil Tindakan Percutaneous Coronary Intervention Pada Pasien Chronic Total Occlusion Hanifah Mardiyyah; Bagus Rahmat F; Difa Raisatul Ummah
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.392 KB)

Abstract

Oklusi total kronis koroner biasanya ditemukan pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Tindakan Percutaneous Coronary Intervension (PCI) merupakan salah satu tindakan yang baik dalam menangani CTO. PCI dilakukan pada 30% pasien CTO dengan tinghkat keberhasilan 70%. Metode laporan kasus menggunakan narasi deskriptif dengan studi kasus data primer, pada pasien 59 tahun dengan karakteristik dan adanya dugaan CAD. Intervensi PCI berhasil dilakukan dengan pemasangan predilatasi pada LAD, tidak mengalami kendala, tidak ada perubahan hemodinamik, tidak ada perubahan EKG yang mengancam jiwa dan tidak timbul komplikasi
Peranan Telemedicine Pada Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner Akut Hamed Omar
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2 (2017): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.984 KB)

Abstract

Peranan telemedicine dalam menurunkan angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) penyakit jantung koroner telah terbukti dari sejumlah penelitian yang berbobot, baik di negara berkembang, maupun di negara-negara maju. Dengan mengirimkan data citraan rekaman EKG saat serangan jantung –misalnya miokard infark akut - ke pusat data di RS maka bisa dengan cepat pasien atau keluarganya diarahkan menuju ruang gawat darurat dan pada masa yang sama operator, perawat dan dokter di rumah sakit telah menyiapkan terapi dan rencana kegiatan medik pertolongan selannjutnya. Kata Kunci: Telemedicine, Jeda waktu intervensi, Thrombolysis, Miokard infark.

Page 1 of 1 | Total Record : 5