cover
Contact Name
Surya Farid Sathotho
Contact Email
suryafarid@isi.ac.id
Phone
+6282228334645
Journal Mail Official
dtreview@isi.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Dance and Theatre Review: Jurnal Tari, Teater, dan Wayang
ISSN : 25025880     EISSN : 26866027     DOI : https://doi.org/10.24821/dtr.v4i2
Core Subject : Humanities, Art,
Dance & Theater Review (DTR) is a journal published in May and November, hosted by the Faculty of Performing Arts of Institut Seni Indonesia Yogyakarta. It is firstly published in May 2018. Journal of DTR contains any results of research and creation of dance, theatre, and wayang as well as performing arts education.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1: May 2023" : 5 Documents clear
The Phenomenon of Religious Intolerance in Indonesia As a Source of Creation in GAMA-A? #2 Dance Works Rines Onyxi Tampubolon
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.9292

Abstract

“GAMA-A? #2” is a work that exists to respond to the realities of life regarding cases of religious intolerance in Indonesia. Cases of religious intolerance are seen as a problem in understanding the essence of the function and meaning of religion. This paper will describe the creative process of forming ideas, concepts, and forms of work originating from the phenomenon of religious intolerance. The creative process begins with reading the problem through the phenomenological method which will help the dance choreographer understand the meaning of various events and human interactions in the phenomenon of religious intelligence in Indonesia. The conclusion of the interpretation of the reality of this problem will be used as the basis for composing a dramatic work which is divided into five scenes by presenting elements from the six religions recognized in Indonesia. The work on the visual form of the work will go through the Alma M. Hawkins Creation Method (Exploration, Improvisation, and Composition) by working on large group dances, with 12 interfaith dancers consisting of six men and six women. The presence of this work aims to answer the problem of cases of religious intolerance in Indonesia to maintain unity in the concept of diversity by creating solidarity based on harmonious humanity. Keywords: Religion, Intolerance, Group Dance Fenomena Intoleransi Agama Di IndonesiaSebagai Sumber Penciptaan dalam Karya Seni Tari GAMA-A? #2Oleh Rines Onyxi Tampubolon, S.Sn, M.SnProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK“GAMA-A? #2” merupakan karya yang hadir untuk merespon realitas kehidupan tentang kasus intoleransi agama yang ada di Indonesia. Kasus intoleransi agama dipandang sebagai permasalahan dalam pemahaman essensi dari fungsi dan makna agama. Tulisan ini akan menjabarkan proses kreatif pembentukan ide, konsep, dan wujud karya yang bersumber dari fenomena intoleransi agama. Proses kreatif dimulai dengan membaca permasalahan lewat metode fenomenologi yang akan membantu penata tari dalam memahami makna dari berbagai peristiwa dan interaksi manusia dalam fenomena inteloransi agama di Indonesia. Simpulan interpertasi dari realita permasalahan ini yang akan dijadikan landasan dalam menyusun dramatik karya yang dibagi menjadi lima adegan dengan menghadirkan elemen-elemen dari enam agama yang diakui di Indonesia. Penggarapan wujud visual karya akan dilalui dengan Metode Penciptaan Alma M.Hawkins (Eksplorasi, Improvisasi, dan Komposisi) karya garap tari kelompok besar, dengan jumlah penari 12 orangpenari lintas agama yang terdiri dari enam orang laki-laki dan enam orang perempuan. Kehadiran karya ini bertujuan menjawab persoalan kasus intoleransi agama di Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam konsepkebinekaan dengan cara menciptakan solidaritas berdasarkan kemanusiaan yang harmonis.Kata Kunci : Agama, Intoleransi, Tari Kelompok
Kajian Hasil Rekonstruksi Tari Opak Abang di Kabupaten Kendal Anggun Ida Mawadda; I Wayan Dana
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.9337

Abstract

Tari Opak Abang merupakan tarian resmi Kabupaten Kendal, diresmikannya tari Opak Abang menyebabkan dirubahnya penampilan kemasan pertunjukannya. Pemerintah Kendal melakukan rekonstruksi dengan kegiatan penggalian, reinterpretasi, dan reaktualisasi. Penelitian ini mengulas sejauh mana hasil rekonstruksi tari Opak Abang sebagai identitas kesenian Kabupaten Kendal. Keberhasilan dikenalnya tari Opak Abang membutuhkan kolaborasi peran penta-helix, diantaranya pemerintah, pelaku seni, masyarakat penyangganya, budayawan atau seniman, media, dan pebisnis. Pemerintah Kabupaten Kendal sudah melakukan upaya untuk mengenalkan tarian ini dengan melibatkannya dalam berbagai festival dan acara. Namun kenyataannya tarian ini belum cukup dikenal secara merata, bahkan oleh masyarakat Kendal itu sendiri. Nampaknya ketidakseimbangan para peran penta-helix membuat tarian ini belum dikenal menjadi identitas kesenian Kabupaten KendalKata kunci: rekonstruksi, tari Opak Abang, pentahelix
Rekonstruksi Dramaturgi Soekarno dalam Drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan Ikhsan Satria Irianto
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.9244

Abstract

Penelitian rekonstruksi dramaturgi Soekarno bertujuan untuk menelusuri bagaimana drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan dipentaskan pada tahun 1939 di Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian sejarah teater dengan metode penelitian kualitatif.  Objek formal dalam penelitian ini adalah teori dramaturgi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, studi arsip dan studi dokumen. Beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini, antara lain: Pertama, konsep pemeranan yang digunakan adalah konsep imitasi. Kedua, konsep penyutradaraan yang digunakan adalah konsep otoriter. Ketiga, konsep tata artistik yang digunakan adalah gaya romantik.
Analisis Bentuk Penyajian Kesenian Dikir Kepri Bermadah Oleh Sanggar Saidina Ali, Pulau Lengkang Feri Yansyah
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.7177

Abstract

. Bentuk penyajian dari Dikir Bermadah dapat dianalisis dari berbagai aspek yaitu : 1. analisis penari 2. analisis lagu dan syair 3. analisis musik pengiring 4. analisis simbolis 5. analisis komposisi 6. analisis tata busana dan property
Ragam Dan Makna Kinesik Dalam Pertunjukan Kintir Sutradara Ibed Surgana Yuga Nanang Arisona; Surya Farid Sathotho
Dance and Theatre Review Vol 6, No 1: May 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v6i1.7925

Abstract

Penelitian tentang aspek kinesik ini bertujuan untuk mengkaji ragam gerak dan maknanya dalam pertunjukan Kintir oleh Kelompok Seni Teku Yogyakarta. Analisis ragam gerak meliputi gaya gerak dan gesture para tokoh. Analisis makna gerak meliputi analisis gerak ilustrasi,  bahasa isyarat, ekspresi emosi, dan ekspresi karakter gerak. Analisis ragam gerak dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap bentuk, gaya, dan motif gerak yang dilakukan para pemain. Sedangkan analisis semiotik digunakan untuk menemukan makna kelindan gerak sepanjang pertunjukan berlangsung dengan mengambil segmentasi kinesik yang terdapat dalam tiga belas sistem tanda yang digagas Tedeus Kowzan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga ragam gerak yang memiliki perbedaan karakteristik, yaitu gerak realisik, gerak stilistik, dan gerak ikonik. Adapun analisis makna sistem kinesik menghasikan representasi tentang keagungan, keambiguan sikap, dan kekerasan terhadap anak-anak. Kata Kunci: Ragam, makna, kinesik, Kintir,

Page 1 of 1 | Total Record : 5