cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL TATA KELOLA SENI
ISSN : 24429589     EISSN : 26147009     DOI : -
Jurnal Tata Kelola Seni adalah jurnal yang dikelola oleh Program Studi Tata Kelola Seni, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Jurnal ini memuat hasil penelitian dan tinjauan buku dalam bidang tata kelola, terkhusus di wilayah seni.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
Efektivitas dan Efisiensi Implementasi OVOP dalam Pengembangan IKM Gerabah di Kasongan Aris Wahyudi
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.956 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i1.1811

Abstract

Penerapan One Village One Product (OVOP) di Indonesia mengadopsi OVOP di Jepang. Diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, OVOP merupakanpendekatan dalam mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM), khususnya IKM bidang kerajinan, dengan produk unggulan tertentu termasuk di Kasongan dengan produk unggulan gerabah. Dengan mengacu pada keberhasilan OVOP di Jepang, penerapanOVOP di Kasongan tidak bisa lepas dari prinsip dasar OVOP. Penerapan OVOP diKasongan juga merupakan salah satu strategi pengembangan Klaster IKM Gerabah diKasongan melalui peningkatan daya saing sehingga efektivitas dan efisiensiimplementasinya harus dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis danmengevaluasi implementasi program OVOP di Kasongan yang selanjutnya dihasilkanrekomendasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menitikberatkan padametode triangulasi dalam menganalisis data. Metode pengumpulan data primer dilakukanmelalui wawancara semi terstruktur dengan narasumber baik dari unsur pengelola OVOPdi Kasongan dan unsur IKM Gerabah di Kasongan peserta program. Data hasil wawancaradireduksi ke dalam tabel dan kemudian dianalisis. Data sekunder berasal dari datadokumentasi dan studi pustaka. Dari analisis data ditemukan bahwa implementasi ProgramOVOP di Kasongan belum dilengkapi dengan buku petunjuk teknis OVOP dan sangatbergantung pada keberadaan seorang tokoh. Prinsip Local but Global, prinsip Self relianceand creativity, dan prinsip Human resource development yang seharusnya ada ternyatabelum sepenuhnya dilakukan. Dengan kata lain, implementasi Program OVOP diKasongan belum sesuai dengan prinsip dasar OVOP. Ketidaksesuaian ini menjadikanProgram OVOP belum efektif dan efisien sebagai sebuah strategi pengembangan IKMsebagaimana yang diharapkan oleh Kementerian Perindustrian. Dalam hal ini,implementasi Program OVOP di Kasongan belum efektif dan efisien dari aspek pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi. The implementation of One Village One Product (OVOP) in Indonesia adopts OVOP in Japan. Initiated by Ministry of Industry of the Republic of Indonesia, OVOP is the approach in developing Small and Medium Industries, particularly in the field of handicraft with certain featured product, including Kasongan with pottery as its featured product. By referring to the success of OVOP in Japan, the implementation of OVOP in Kasongan cannot be separated from the basic principles of OVOP. The implementation of OVOP in Kasongan is one of development strategies for cluster of Small and Medium Industries in the field of Pottery in Kasongan through the improvement of competitiveness, so effectiveness and efficiency of its implementation must be evaluated. This research aims to analyze and evaluate the implementation of OVOP program in Kasongan which then results in the recommendation. This research used the qualitative approach which focuses ontriangulation method in analyzing data. The method of primary data collection wasimplemented through a semi-structured interview with informants from the management ofOVOP in Kasongan and Small and Medium Industries of Pottery in Kasongan as theparticipants of program. The data of interview were reduced into table and analyzed. Thesecondary data are from documentation and literature review. From the data analysis, it isfound that the implementation of OVOP Program in Kasongan is not yet completed with thebook of technical instruction of OVOP and it highly depends on the existence of a figureThe principles of Local but Global, Self-reliance and creativity, and Human resourcedevelopment should exist, but they are not yet fully implemented. In other words, theimplementation of OVOP program in Kasongan is not yet in accordance with the basic principles of OVOP. This inconsistency makes OVOP Program ineffective and inefficient asa development strategy of Small and Medium Industries as expected by Ministry of IndustryIn this case, implementation of OVOP Program in Kasongan is not yet effective and efficientviewed from the aspects of goal achievement, integration, and adaptation.
Analisis SWOT terhadap Pengelolaan Unit Kegiatan Mahasiswa Manna Proxia Theater Universitas Pelita Harapan Elia Yovan Chandra
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 1, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.22 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v1i2.1636

Abstract

Manna Proxia Theater (MPT) adalah sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Pelita Harapan (UPH) yang bergelut di bidang seni peran. Keunikan pengelolaan MPT adalah karena ia lahir di bawah pengelolaan pendidikan yang memiliki kontrol ketat khas Universitas Pelita Harapan, namun pada perkembangannya juga dikelola bersama dengan mahasiswa melalui Badan Pengurus Harian (BPH-MPT). Pada saat ini, MPT menghadapi berbagai tantangan seperti minimnya fasilitas, regulasi yang memberatkan, dan dukungan dana yang kurang. Bagaimanapun, terdapat pula peluang pengembangan MPT seiring tumbuhnya industri kreatif serta teknologi di Jakarta. Untuk itu, MPT perlu memiliki strategi pengelolaan yang dapat mengakomodasi sumber daya yang dimilikinya terus berkembang sebagai sebuah UKM. Analisa SWOT diaplikasikan untuk mengidentifikasi dan menganalisa eksistensi MPT saat ini dan bagaimana MPT dapat terus mempertahankan produktifitasnya tanpa kehilangan orientasinya. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai beberapa pihak kunci (key person) di MPT dan memformulasikan hasilnya dalam sajian Matriks IE, Kuadran SWOT, dan Matriks SWOT. Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi MPT saat ini berada dalam posisi potensial untuk tumbuh dan melakukan perluasan pasar. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi seperti memperluas pasar, mengembangkan produk baru, membangun integrasi dengan berbagai pihak, dan selalu menghadirkan karya yang unik dan menarik perhatian mahasiswa UPH. 
Seniman sebagai Pemilik Galeri Studi Komparasi antara Tiga Manajemen Galeri Swasta di Yogyakarta Heri Wijayanto
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3107.744 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i2.1854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan manajemen galeri swasta di Yogyakarta dan peran pemilik galeri yang berprofesi sebagai seniman, masing-masing galeri memiliki ciri khas yang membedakan dengan galeri lainnya. Manfaat penelitan ini menjelaskan tentang manajemen dalam galeri swasta, antara lain: “Museum Dan Tanah Liat”, “Kersan Art Studio” dan “Sangkring Art Space”. Seniman yang ingin berpameran setidaknya mengerti akan pentingnya jaringan pertemanan dan lebih memahami akan karakter galeri yang menjadi tujuan pameran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer sebagaimana peneliti lakukan melalui wawancara kepada pemilik galeri dan manajemen galeri, sedangkan data sekunder digunakan untuk mendukung penelitian dengan mengumpulkan dokumen seperti katalog, poster dan media promosi yang digunakan dalam internet. Membandingkan hasil peneltian yang didapat dengan mencari perbedaan pada peran pemilik dan manajemen dalam galeri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap pemilik galeri memiliki peran masing-masing terhadap manajemen. Kurator dalam sebuah manajemen memiliki peran yang sangat penting untuk menafsirkan karya seni rupa dan mematangkan sebuah konsep kegiatan pameran. Jaringan pertemanan menjadi paling penting dalam sebuah galeri, karena setiap galeri yang memamerkan karya seni tidak jauh dari pertemanan tersebut. Direktur atau General Manager sebagai pengendali utama dalam manajemen, galeri rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan manajemen, meski demikian, manajemen galeri menerapkan teori fungsi manajemen mengenai; 1) Perencanaan dan penyusunan strategi, 2) Pengorganisasian, 3) Pengendalian, 4) Memimpin dan mengembangkan karyawan. This study aims to determine the differences between private gallery management in Yogyakarta and the role of gallery owners who work as artists. Each gallery has distinctive characteristics that differentiate it from others. The benefit of this research explains about the management of private galleries: "Museum dan Tanah Liat", "Kersan Art Studio" and "Sangkring Art Space". Artists who want to exhibit their artworks should at least understand the importance of friendship networking and better understand the character of the gallery in which the exhibition is held. The method used in this study is descriptive qualitative in which primary data was obtained by interviewing gallery owners and gallery management, while secondary data was used to support research by collecting documents such as catalogs, posters and promotional media in the internet. Then, the data was processed by coding the indicator that became the result of the interview and analysis. The result of the analysis is to compare the three galleries with the differences in each of the galleries. There is a difference in the role of gallery owners to the management, program activities and criteria of the artworks exhibited in each gallery. The results of this study indicate that each gallery owner has their own respective roles toward management. The curator in a management has a very important role to interpret the artworks and finalize a concept of exhibition activity. Friendships are the most important in a gallery because every gallery exhibit artworks which are not far from that friendship. Evenly, directors or general managers as the main controller in management does not have management education background, however, the gallery management implements the management function theory regarding; 1) strategic planning and preparation, 2) organizing, 3) controlling, 4) leading and developing employees.
Strategi Pengelolaan Kelompok MusikPerkusi Drumblek Gempar di Salatiga Ferry Susanto
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.697 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i1.1816

Abstract

Penulisan tesis mengenai Strategi Pengelolaan bertujuan untuk mengidentifikasi strategiyang digunakan oleh Drumblek Gempar, kemudian menganalisis faktor internal daneksternal serta memformulasikan strategi pengelolaan musik perkusi Drumblek Gempar.Metode penelitian mengenai Strategi Pengelolaan Drumblek Gempar ditentukan oleh empatlangkah yaitu, menentukan lingkup penelitian yang terdiri dari lokasi penelitian, objek penelitian, dan subjek penelitian. Langkah kedua melakukan teknik pengumpulan data yangterdiri dari dua poin yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data skunder. Ketiga,menentukan variabel yang dilakukan melalui dua faktor yaitu faktor internal (kekuatan dankelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Langkah terakhir yaitu melakukananalisis data dan metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis SWOT. Hasilpenelitian pertama berdasarkan matriks IE strategi pengelolaan pada drumblek Gemparmelalui matriks IE menunjukan pada posisi IV yaitu Growth and Build, strategi umum yangdigunakan adalah sebagai daya tarik Kota Salatiga melalui kesenian drumblek. Keduaberdasarkan kuadran analisis SWOT menunjukan kuadran I Expansion, yaitu bahwa situasiyang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yangmenguntungkan. Hal tersebut mengarah pada variabel kekuatan poin tertinggi yaitudrumblek Gempar merupakan drumblek tertua yang ada di Salatiga. Lalu pada variabelpeluang poin tertinggi yaitu sebagai daya tarik Kota Salatiga melalui kesenian drumblek. Thesis writing on Management Strategy aims to identify the strategies used by drumblekGempar, then analyze the internal and external factors and formulate a drumblekpercussion management strategy Gempar. The method of research on drumblekmanagement strategy Gempar determined by four steps, namely, determine the scope ofresearch consisting of research sites, research objects, and research subjects. The secondstep performs data collection techniques consisting of two points: primary data collectionand secondary data collection. Third, determine the variables made through two factors:internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats).The last step is to analyze data and the method used is qualitative with SWOT analysis. The first result based on IE matrix management strategy on drumblek Gempar through IE matrix shows in position IV that is Growth and Build, general strategy used is as appeal of Salatiga City through drumblek art.
STRATEGI POSITIONING DAN DIFERENSIASI DALAM UPAYA MEMBANGUN BRAND, STUDI KASUS NGAYOGJAZZ Agnes Tika Setiarini
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 1, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.764 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v1i2.1641

Abstract

Ngayogjazz adalah salah satu festival musik jazz yang diselenggarakan rutin setiap satu tahun sekali di Yogyakarta. Festival ini mengalami peningkatan jumlah penonton yang signifikan setiap tahunnya. Keberhasilan Ngayogjazz ini adalah salah satu hasil dari strategi pemasaran yang dijalankan. Strategi pemasaran yang baik akan menjadi penentu suksesnya pemasaran sebuah produk. Segitiga positioning, diferensiasi, brand (PDB) adalah salah satu pengembangan dari konsep pemasaran oleh Kertajaya. Teori ini dapat menjadi landasan untuk menentukan strategi positioning dan diferensiasi yang tepat bagi sebuah produk. Penelitian ini difokuskan pada penerapan teori segitiga PDB dalam Ngayogjazz. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview. Hasil dari penelitian ini adalah rumusan upaya-upaya strategi positioning dan diferensiasi dalam festival Ngayogjazz. Kesimpulan yang dihasilkan, penerapan segitiga PDB dalam Ngayogjazz penting dilakukan agar penyelenggara mengetahui sejauh mana maksudnya tersampaikan pada masyarakat. Hasil dari analisis menggunakan segitiga PDB, Ngayogjazz telah membentuk sebuah brand sebagai festival musik jazz yang memiliki karakter kota Yogyakarta. Ngayogjazz is one of the jazz festivals held regularly in Yogyakarta. The number of audiences in this festival has increased significantly every year. The success of Ngayogjazz is one of the results of its marketing strategy. A good marketing strategy will determine the success of the product and will also build a strong brand for itself. Positioning, differentiation, and brand (PDB) is one of the developments of Kertajaya's marketing concept. PDB Triangle could be the basis for determining the appropriate positioning and differentiation strategies for a product. The research focuses on the application of PDB triangular theory in Ngayogjazz, using qualitative method with case study approach. Data is collected through in-depth interview. These methods can measure to which extent does Ngayogjazz applies marketing theory (in this case, positioning and differentiation). The results from this study is the formulation of positioning and differentiation strategy in Ngayogjazz festival. This study concludes that the application of the PDB triangle in Ngayogjazz is important so that the organizers know to which extent the intention is conveyed to the public. The results of the analysis using PDB triangle shows that Ngayogjazz has formed a brand as a jazz music festival that wears the characteristics of the city of Yogyakarta.
Hubungan Motivasi dan Kepuasan Relawan pada Organisasi Seni Jangkung Putra Pangestu
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3067.538 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i2.1821

Abstract

Relawan merupakan asset penting pada organisasi seni. Memahami motivasi dan kepuasan sangat diperlukan dalam merekrut maupun mengelola relawan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dan kepuasan relawan selama mengikuti kegiatan sukarela di tiga organisasi seni yaitu Komunitas Gayam 16, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) dan Yayasan Biennale Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan kuesioner Volunteer Functions Inventory (VFI) yang disusun oleh Clary, dkk (1998). Data diperoleh dari 179 responden dengan cara menyebarkan kuesioner cetak dan kuesioner elektronik (GoogleForm). Data yang terkumpul, dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, korelasi product moment Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam dimensi motivasi yang diajukan, fungsi pemahaman, fungsi karir dan fungsi peningkatan, mempunyai peran penting dalam memotivasi seseorang menjadi relawan, serta mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan kepuasan. Motivasi relawan juga dapat dipengaruhi oleh jenis organisasi dan faktor demografi. Temuan ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pengelola untuk mendapatkan relawan yang sesuai dengan organisasi. Pengelola dapat menyusun sistem pengelolaan relawan yang efektif meskipun hasil dari penelitian ini tidak bisa digeneralisir. Penelitian ini diharapkan menjadi titik awal bagi penelitian berikutnya mengenai kesukarelawanan pada organisasi seni. Volunteers are the most important assets of an arts organization. Understanding motivation and satisfaction is needed in recruiting and managing the volunteer. The m ain purpose of this research is to find out the correlation between volunteer motivation and satisfaction in three arts organizations, Komunitas Gayam 16, Jogja-NETPAC Asian Film Festival and Yayasan Biennale Jogja. The method used is survey method using Vo lunteer Function Inventory (VFI) developed by Clary et al. (1998). Data from 179 respond ents were collected through an hard copy and online questionnaires managed through GoogleForm. The collected data were analyzed using discriptive statistics, produc t moment correlation, Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney. The result indicated that among six motivation functions, the understanding, career and enhancement are the most popu lar reasons for volunteering and significanly related to volunteer satisfaction level. Vo lunteer motivation can also be influenced by organization type and demographic factors. Th is findings have implication for arts manager to get the type of volunteer for their p articular type of organization. The arts manager can develop effectively volunteer m anagement system. This study serves as a starting point for more research on volunteerism in ar ts organizations.
Kepercayaan Interpersonal: Keberlanjutan Pengelolaan Organisasi Papermoon Puppet Theatre I Putu Ardiyasa
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.44 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i1.1812

Abstract

Bagaimana membangun kepercayaan organisasi seni pertunjukan? Sebagai organsiasi yang memberdayakan “jasa” pertunjukan, pengelolaan organisasi selalu mengacu pada kehadiran penonton, sehingga sangat membutuhkan hadirnya kepercayaan penonton kepada organisasi yang berkelanjutan. Organisai seni pertunjukan cenderung tidak memperhatikan aspek kepercayaan, organisasi lebih fokus pada karya. Oleh sebab itu, penelitian ini mengajukan suatu klasifikasi model kepercayaan interpersonal pada keberlanjutan pengelolaan organisasi Papermoon Puppet Theatre. Sembilan orang narasumber diwawancarai untuk mendapatkan informasi terkait topik penelitian tersebut. Hasilnya menunjukkan terdapat kepercayaan internal dan eksternal organisasi. Terdapat tiga aspek penting yang harus diberdayakan dalam membangun kepercayaan, yaitu seniman, kesenian, dan masyarakat. How to build the trust of a performing arts organization? As an organization that empowers the services of the show, organizational management always refers to the presence of the audience, thus requiring the presence of trust in the audience to a sustainable organization. The performing arts organizations tend not to pay attention to the aspect of trust, the organization focuses more on the work. Therefore, this study proposes a classification of interpersonal trust models on the sustainability of the Papermoon Puppet Theater organization. Nine resource persons were interviewed for information related to the research topic. The results show there are internal and external organizational confidence. There are three important aspects that must be empowered in building trust, namely artists, art, and society.
MANAJEMEN PERTUNJUKAN LAGU KARYA ANTONIO CARLOS JOBIM PADA RESITAL COLORFUL JAZZ Ferry Susanto
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 1, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.412 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v1i2.1637

Abstract

Penyajian resital bertujuan memberikan sumbangsih pengetahuan tentang lagu bossanova karya Antonio Carlos Jobim dan kolaborasi musik modern yang dipadukan dengan alat musik etnis yang dikemas dengan nuansa musik jazz yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Manajemen tata kelola artistik panggung dibuat dengan menutupi seluruh dinding hingga lantainya dengan kain furing yang berwarna putih. Kemudian dengan beraneka lampu-lampu yang menyoroti seluruh sudut-sudut pada panggung tersebut dan berefek penuh warna yang sesuai dengan nama dari resital tersebut yakni Colorful Jazz. Proses pengumpulan data dalam penyajian resital ini dengan melakukan wawancara, pengamatan pada lagu karya Antonio Carlos Jobim, pengamatan pada proses latihan, mencari sumber pustaka baik dari internet maupun tinjauan pustaka yang mendukung, dan dokumentasi berupa foto dan audio visual. Dalam resital colorful jazz juga menggunakan seperangkat alat musik etnis seperti gamelan Jawa, gamelan Bali, taganing, talempong, suling Batak, dan rebana. Penulis dalam resital ini memainkan instrumen piano. Manajemen pertunjukan meliputi penyusunan kepanitiaan dan pembagian tugas. Penataan artistik meliputi konsep acara, pemilihan repertoar, pembuatan aransemen, latihan resital, pelaksanaan resital, dan evaluasi. Pelaksanaan resital ini berhasil memberikan pengalaman artistik yang berbeda dalam bidang penyajian seni musik jazz.
Strategi Bauran Promosi dalam Sosialisasi Lagu Anak: Studi Kasus Album Penyanyi Cilik Naura Dwi Okta Renanda
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 2, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.544 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v2i1.1817

Abstract

Perkembangan lagu anak di Indonesia mengalami dinamika yang berbeda dari tahun ke tahun. Era 90-an merupakan puncak dimana lagu anak mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat Indonesia. Namun kondisi tersebut berbeda dengan keadaan lagu anak sekarang. Sudah tidak banyak lagi penyanyi-penyanyi cilik yang tampil di televisi dan berkurangnya lagu-lagu yang sesuai untuk anak yang kaya akan pesan pendidikan dan nasionalis. Hal ini dikarenakan sudah tidak banyak label rekaman yang memberikan wadah bagi penyanyi cilik dan adanya anggapan bahwa lagu anak kurang laku. Objek penelitian ini adalah album penyanyi cilik Naura dengan topik strategi promosi dan sosialisasi lagu anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi bauran promosi album penyanyi cilik Naura dan mengetahui tanggapan masyarakat terhadap album penyanyi cilik Naura. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan data tambahan sebagai pelengkap dari data kuantitatif berupa pemaparan presentase. Data kualitatif didapat dari 3 orang narasumber dan data kualitatif diperoleh dari 34 responden yang merupakan followers Instagram Naura. Hasil yang diperoleh, manajemen Naura menggunakan semua alat bauran promosi, meliputi periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan perseorangan dan pemasaran langsung. Sedangkan alat promosi utama yang digunakan adalah pemasaran langsung yang difokuskan pada penggunaan media sosial. Hal ini disebabkan karena mayoritas peggemar Naura adalah anak-anak dan remaja yang memiliki akun media sosial. The development of children's songs in Indonesia experienced different dynamics from year to year. The 90's is the peak where the children's song gets more attention from the people of Indonesia. But the condition is different from the state of the child's song now. There are not many singers-singers who appear on television and reduced the appropriate songs for children who are rich in educational and nationalist messages. This is because there are not many record labels that provide a container for the little singers and the assumption that the child's song is less salable.The object of this research is Naura little singer album with the topic of promotion strategy and socialization of children song. This study aims to examine the promotion mix strategy of Naura's little singer album and to know the public response to Naura's little singer album. The approach taken in this research is qualitative method with additional data as complement of quantitative data in the form of presentation of percentage. Qualitative data were obtained from 3 resource persons and qualitative data were obtained from 34 respondents who were followers Instagram Naura. The results obtained, Naura's management uses all promotional mix tools, including advertising, sales promotion, publicity, individual sales and direct marketing. While the main promotional tool used is direct marketing that is focused on the use of social media. This is because the majority of Naura's fans are children and adolescents who have social media accounts.
PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG OBYEK WISATA GUA PINDUL Maricha Permata Putri
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 1, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.961 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v1i2.1642

Abstract

Obyek wisata merupakan produk jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa dengan harapan agar pengunjung datang untuk berkunjung dan menikmati obyek wisata yang ditawarkan. Untuk dapat menarik minat pengunjung, pengelola harus dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk menciptakan suatu kepuasan terhadap pengunjung. Kualitas pelayanan mempunyai lima dimensi yang meliputi bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability), ketanggapan (reponsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty), kelima dimensi tersebut yang diacu dan dijadikan variabel dalam penelitian ini guna untuk mengetaui pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata Gua Pindul. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan ialah kualitatif dengan analisis regresi linear berganda dan analisis uji beda (ANOVA). Analisis uji beda digunakan untuk mengetaui perbedaan tingkat kualitas jasa pada keempat pengelola atau sekretariat yang terdaat di obyek wisata Gua Pindul. Sample yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 300 responden, dalam satu sekretariat terdapat 75 kuota responden. Sedangkan analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui kualitas jasa yang terdapat pada obyek wisata Gua Pindul terhadap kepuasan pengunjung.Dari hasil analisis regresi linear berganda diketahui bahwa variabel yang terdapat pada penelitian ini meliputi bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability), ketanggapan (reponsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty), terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata Gua Pindul. Sedangkan hasil dari uji beda terbukti bahwa adanya perbedaan tingkat kualitas jasa pada tiap-tiap pengelola atau sekretariat obyek wisata Gua Pindul. Tourism is a product of the services offered by a service company in the hope that visitors come to visit and enjoy the attractions offered. In order to attract visitors, managers should be able to provide the best quality service to create a satisfaction to visitors. Quality of service has five dimensions include direct evidence (tangibles), reliability (reliability), responsiveness (reponsiveness), assurance (assurance) and empathy (empathy), the fifth dimension is referred to and used as a variable in this study in order to influence the quality of services to the satisfaction of visitor attractions Pindul. In this study is a qualitative approach used by multiple linear regression analysis and analysis of different test (ANOVA). Analysis of different test used to mengetaui differences in the level of service quality in the fourth manager or secretariat terdaat tourism and Pindul. The sample used for this study of 300 respondents, in the secretariat are 75 quota respondents. While multiple linear regression analysis is used to determine the quality of the services contained on Pindul sights on visitor satisfaction. From the results of multiple linear regression analysis found that the variable contained in the study include (tangibles), reliability (reliability), responsiveness (reponsiveness), assurance (assurance) and empathy (empathy), proved positive and significant impact on visitor satisfaction sights Caves Pindul. While the results from different test proved that the differences in the level of service quality at every manager or secretarial attractions Pindul.

Page 1 of 10 | Total Record : 97